Wednesday, February 4, 2009

Tanda kebangkitan ummat

"Katakanlah "telah datang kebenaran dan telah hancurlah kebathilan" maka sesungguhnya kebatilan itu benar-benar akan binasa" (al-isro' 81)

Saudaraku sekalian yg dirahmati Allah, kita bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan kita pada umat terbaik, umat nabi terkasih Muhammad SAW, umat akhir zaman yang paling disayang  oleh Allah, tetapi kenikmatan ini diiringi dengan berbagai rintangan dan ujian, dari mulai begitu sulitnya mencari kebenaran hakiki yang telah banyak penyimpangan ajaran, sampai pada penyimpangan manusia yang banyak mengaku nabi baru dan ajaran-ajaran sesat lainnya, yang kesemuangan menuntut kita untuk selalu waspada dan terus belajar dan belajar.

Berbagai kejadian akhir-akhir ini, seperti kedatangan nabi palsu membuat kita semakin waspada pada ajaran islam, pengakuan berbagai macam aliran dan gerakan islam yang mengaku ahlussunnah mengaku firqoh najiah dan mengaku paling rojih sementara disisi lain terdapat golongan yang tertuduh sesat, tidak berdasar hadits shohih, atau bahkan pendapat dan ajarannya adalah bathil membuat umat islam bangkit dan harus semakin rajin belajar.

Tak ayal seorang yang kering akidahnya, beragama tapi tak mengerti agama, ketika disodorkan pemahaman tentang agama baru maka sikapnya seolah menemukan mutiara yg orang lain tidak ada yg tahu selain dirinya dan kelompok sedikit dari golongannya, itulah para fanatik agama baru seperti ahmadiyah, atau bahkan fanatik pemahaman baru yg menyelisihi ulama' sebelumnya, tidak merasa bahwa tindakan itu berarti menganggap bahwa ulama' dulu adalah bodoh tidak tahu kemudian dialah yang tahu dan baru menemukan dalil-dalil paling shohih dan kuat.

Fenomena ini adalah anugrah Allah yang tiada tara, dimana gezah belajar pada umat islam semakin minim bahkan kemaksiatan meraja lela, seorang yg gersang kepada Agama dan ingin bertaubat tidak hanya dituntut untuk taat mengikuti yg dia temukan, tetapi dia harus sadar bahwa jalan telah menjadi beragam yang menuntutnya harus kerja keras memilih jalan yg paling benar, jika Allah menghendaki hidayah maka sang hamba yg bertaubat akan disibukkan dengan belajar dan terus belajar, karna yang belajar dari kecil bercengkrama dengan kitab dan ilmu agamapun mereka tidak bisa menjamin kebenaran hakiki disebabkan oleh nafsu saat belajar dll.

Orang Mu'min  itu terhadap orang mu'min yg lain seperti sebuat bangunan yang saling mengokohkan satu sama lain (HR Bukhori)

Salah satu dari ciri mu'min sejati adalah yang memiliki solidaritas yang kuat, merasakan penderitaan saudaranya yang terkena musibah dan salaing mengokohkan antara mu'min yang lain. Seorang mu'min akan menjadi sedih bahkan semaksimal mungkin membantu mu'min yang lain apalagi saudaranya itu dianiaya oleh musuh islam.

Adapun usaha untuk membantu, bersinergi memikirkan keadaan mu'min yang lain dengan tiga cara minimal yang dijelaskan oleh Rosul SAW dalam hadit berikut :

Barang siapa yg melihat (tahu) kemungkaran maka hendaknya merubahnya dengan tanggannya, apabila tidak mampu hendaknya dengan lisannya dan apabila tidak mampu maka dengan hatinya sesungguhnya yang demikian itu selemah-lemahnya iman (HR.Muslim)

Zionis israel yang nyata-nyata melanggar kemanusiaan dan melanggar kemanusiaan, kecuali orang yang teramat jahat yang tidak melihatnya suatu kemungkaran, tak pantas dikatakan beriman atau berkemanusiaan apabila melihat kebiadaban israel bukanlah suatu kemungkaran.

Jika telah sepakat itu adalah kemungkaran, seorang pemimpin islam yang punya iman, maka jika dia mampu untuk merubah dengan tangan lakukan dengan tangan, dalam hal ini jelas para pemimpin negara yg beragama islam, gerakkan iman anda untuk merubah kemungkaran zionis israel, bantuan kemanusiaan itu menolong orang lemah bukan mencegah kemungkaran, milyaran dolar disumbangkan kepada rakyat palestina sementara anarkis israel dibiarkan, adalah buka cermin keimanan seorang pemimpin islama.

Tindakan kedua adalah berbicara, kemana suara para pemimpin islam, kemana suara para ulama' untuk menyerukan kecaman kemungkaran itu, kemana suara para pembesar yang suaranya lantang menuduh sana sini dan merasa benar sendiri, kenapa tidak ada suara menegakkan kebenaran yg terdengar menggelegar mengecam kemungkaran israel?

Apakah memang akidah keimanan para pemimpin islam, para ulama-ulama yang berkompeten itu selemah-lemahnya iman, tapi mereka selalu membanggakan bahwa akidahnyalah yg peling benar, paling bersih paling segalanyalah, tapi mana suara mereka mencegah kemungkaran, kalau mereka memang benci kemungkaran apakah iman mereka memang iman kelas TK, iman yg begitu lemah sehingga hanya dalam hati saja?

Lebih parah lagi sungguh kita berlindung pada Allah apabila ada pemimpin islam yang tidak mengatakan itu sebagai kemungkaran, dengan perkataan "wahai israel, kalau mengkisosh (membalas) kok keterlaluan", ada apa dengan dengan pemimpin islam model ini?

Sungguh telah jelas kebenaran dan yang membela kebenaran, dan jelas sangat jelas yang membela dan bersinergi dengan orang yang berbuat kemungkaran, karna mendiamkan saja itu adalah suatu kemungkaran karna dia mampu untuk bersuara atau bertindak.

Maka kita bisa pilah dengan terang seterang matahari disiang bolong Ulama' mana yang diam? Pemimpin islam mana yang diam? mengapa? dan yang mana yg peka punya upaya usaha  sebagai tanda iman? ulama mana yang bersuara sebagai tanda iman? Karna kedholiman ini telah nyata, seluruh dunia tahu mental israel, semuanya tahu muka israel.

Inilah tanda kebangkitan islam, telah nyata yang hak dan yang bathil, tinggal mental kita, pemudah islam, umat muslim seluruhnya, memilih yang mana? kebathilankah? atau kebenaran? mari  merenungkannya wahai saudaraku, dimana jiwa kita saat ini? bersama siapa kita berdiri saat ini, siapa yang kita ikuti saat ini?

Kurang lebihnya mohon maaf. Wallahu a'lamu bishowab

Komarudin Evendi
www.komarudin.co.cc