Friday, November 21, 2008

Menyelami Dalamnya Makna Maha PengampunNYA Allah

Semua dari kita tentunya hidup dalam komunitas masyarakat, entah dalam komunitas yang sangat kita cintai atau bahkan sangat kita benci, dalam berkontak bermasyarakat kita mempunyai saudara, sahabat, kerabat, tetangga dan orang-orang di sekitar kita, ada kalanya sahabat kita teman kita yg tidak cocok dengan kita ada pula yg sangat cocok, bahkan tak jarang kita sakit hati karna perilaku sahabat kita yg telah kita anggap sebagai orang yg kita percaya ternyata berhianat.
Begitu kita menyayangi seseorang yang kita cintai, ternyata dia berhianat dan mengingkari segala ucapannya, walaupun kita tidak pernah menemukan orang yg kita kenal tersebut berbuat demikian sebelumnya, tetapi kenyataan tidak bisa dipungkiri bahwa dia telah berubah menjadi orang yg paling kita benci. Oleh sebab itu baik juga rasanya kita renungkan nasehat dari sebuah syair arab yang berbunyi.:
أحبب حبيبك هونا ما عسى أن يكون بغيضك يوما ما ,, و أبغض بغيضك هونا ما عسى أن يكون حبيبك يوما ما
"Cintailah kekasihmu itu sekedarnya saja, boleh jadi dia akan menjadi musuhmu dikemudian hari, dan bencilah orang yg kamu benci (musuhmu) itu sekedarnya pula karna bisa jadi dia akan menjadi kekasihmu dikemudian hari"
Lho taubat kok larinya malah ke cinta sih? Sabar dulu teman, dari rasa cinta kita terhadap sesama makhluk atau lawan jenis, kita dapat mempelajari cinta Allah kepada kita walaupun jelas tidak bisa disamakan, karna Allah bersifat Mukholawatulil hawadisti (berbeda dengan hal yang baru/makhluk).
Kita perhatikan ketika kita suka kepada seseorang maka kita tidak mau berpisah dengannya, berpisah sebentar pun ingin sekali rasanya kita segera bertemu kembali karna rasa rindu yg teramat sangat. Dari kejadian ini kita faham kisah isro' mi'roj Rosulullah SAW menghadap Allah untuk menerima wahyu sholat, yg mana kita tahu bahwa sholat itu adalah komunikasi antara kita (makhluk) kepada sang kholik, berapa kali pertama kali sholat ditawarkan Allah pada umat muhammad SAW? 50 kali dalam sehari, bukan untuk mengikat umat rosul, tapi karna cinta dan rinduNYA Allah kepada kita, sehingga ingin selalu berkontak dengan hambanya, yg akhirnya sholat menjadi 5 waktu, sayang kalau tidak dimanfaatkan, para ulama yg sadar akan rindu dan Cinta Allah tersebut menyambutnya dengan cinta dan rindu, banyak imam besar kita yg sholat malam sampai ratusan rakaat bahkan ribuan.
Ketika kasih sayang Allah begitu besarnya kepada kita sehingga rindu dan cintanya yg luar biasa besar, apa yg manusia perbuat? kebanyakan kita tidak sadar dan enggan menyambut Cinta Allah ini, banyak yg meninggalkan sholat, malah bermaksiat, larangan yg membuat Allah sangat cemburu dilakukan, mabuk, judi, zina, membunuh, fitnah, berbohong dll. Tetapi luar biasanya pengampunan Allah kepada para pelaku maksiat ini, begitu mereka mau bertaubat maka seluruh amalannya yg buruk dihapus, dosa-dosanya dianggap tak pernah terjadi, dan bahkan disambut akan diganti dengan kebaikan, dalam hal ini ada dua tafsiran kebaikan didunia dan di akhirat, tapi yg jelas sambutan Allah sangat hangat bagi para pendosa yg mau bertaubat.
Allah berfirman untuk menyambut dengan cinta orang yang berdosa yg mau bertaubat dan bila orang tidak atau sedikit dosanya maka Allah sambut pula dengan cinta bila tak henti-hentinya membersihkan diri, suka kepada kesucian dan kehati-hatian, keseluruhannya dicintai oleh Allah untuk menuju kepada kesucian, kebersihan jiwa. sebagai mana firmanNYA ":
قال الله تعالى ( إن الله يحب التوابين ويحب المتطهرين )البقرة222
"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang mensucikan diri" (QS. Al-baqoroh ayat 222)
Sekarang untuk mengetahui keagungan pengampuan Allah ini coba kita lihat pada diri kita, ketika kita menyayangi dengan segenap jiwa, bahkan rela berkorban untuk orang yg kita cintai, kemudian dia berhianat, kekasih kita berhianat membagi kesetiaan dan lain sebagainya, dan kita mengetahuinya maka kita akan sangat marah, bila dia minta maaf dan mau memperbaiki diri, paling banyak yg bisa kita lakukan memberi maaf hanya sekali kesalahan yg fatal, untuk kedua kali ketiga dan seterusnya jarang sekali orang yang bisa memaafkan. karna kesalahan pertama pun banyak orang yg tidak mau memaafkannya apalagi yg kedua dan selanjutnya.
Saudaraku yg kucintai karerna Allah, demikian sekelumit kasih sayang Allah dan Cintanya kepada kita yg dicurahkan melalui ke-MahapengampunanNYA Allah kepada kita, Rosulullah beristighfar lebih dari 70 kali dalam sehari, padahal beliau manusia yg ma'sum terjaga dari dosa dan kesalahan, mari kita berusaha untuk menyambut Cinta Allah yg Agung ini, bagi kita yg pernah berbuat dosa hendaknya taubat kita diikuti dengan kebaikan dan amal sholih yg sebanyak-banyaknya, semakin besar dosa yg pernah kita perbuat, hendaknya kita semakin banyak berbuat baik "sesungguhnya kebaikan itu menghapus keburukan" dan berusaha untuk menjauhi sejauh2nya kemaksiatan yg pernah kita lakukan sebelum bertaubat, jangan pula mendekatinya, jika kita pernah mabuk maka jauhilah lagi tempatnya apalagi minumannya apalagi komunitasnya, jika kita pernah berjudi pun juga demikian, jika pernah berzina atau membunuh maka kendalikan diri kita emosi dan nafsu kita jangan sampai terpancing kepada jurang yg sama.
Wallahu a'lamu bishowab
By : Komarudin Evendi