Friday, August 21, 2009

Tasyakkur pada tanggal 1 Ramadhan

Semoga Allah memberikan Cahaya Hidayah kepada kita semua amiiin.

Menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh dengan rahmat Allah dan segala kemurahan keberkahan fadhilah ini, perkenankanlah al-faqir ini untuk berceloteh membagi nikmat Allah dan mengajak untuk mensyukurinya.

Saat ini Allah begitu sayang kepada al-faqir ini, karna Allah memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat bernilai melalui buku-buku yang dibaca dan berbagai ayat-ayat Allah yang terlihat.

Pada setiap saat kita shalat, kita selalu memanjatkan doa kehadirat ilahi rabbi agar senantiasa Allah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang yg diberi petunjuk dan bukan jalan orang yang dimurkai dan sesat (alfatihah),

Salah satu tafsir ayat tersebut yang dimaksud orang yang dimurkai adalah orang yang telah mendapatkan berita akan kebenaran al-qur'an dan rasulullah akan tetapi mereka mendustakannya (berpaling), maka Allah murka terhadapnya, dalam hal ini terdapat orang yang berpaling dari kebenaran karena gengsi, karna terlanjur membela suatu kelompok dan telah dimulyakan, karna berhutang budi atau jasa pd seseorang yg dia loyal kpdnya, karna terkalahkan oleh hawa nafsu cinta pada keduniaan sehingga meninggalkan kebenaran tersebut, dan ada pula yang takut kehilangan popularitas karna telah masyhur sebagai seorang alim yg telah diikuti oleh banyak orang, atau mungkin malu apabila kalah dlm argumentasi atau hal-hal yang lain. Golongan maghdzuub (yang dimurkai) ini lebih dibenci dan dimurkai Allah dari pada golongan yang dzolin (sesat) yang kedua.

Adapun maksud dari orang yang dzolin (sesat) adalah golongan orang yang tidak tahu kebenaran, dan tidak mendapatkan hidayah, karena ketidak-tahuan mereka, maka mereka inkar akan ayat Allah, melakukan kesalahan yang dilarang oleh Allah, berfatwa dengan sesuatu yg salah tapi diyakininya sebagai suatu kebenaran, melakukan sesuatu yang diyakini benar yang pada hakikatnya adalah salah, ini adalah golongan orang yang sesat, oleh sebab itu kita berlindung kepada Allah dari golongan orang dzoolin ini agar diberikan petunjuk dan Hidayah Allah. Jika Allah menghendaki maka golongan dzolin ini akan diberikan hidayah dan jika Allah menghendaki maka Allah akan adzab dan ditetapkan sebagai orang kafir yang sesat karna ketidak tahuannya atau ketidak-mau-tahu-an-nya kepada kebenarannya.

Adapun golongan yang diberikan petunjuk, atau golongan yang kita selalu memintanya kepada Allah (shiratol mustaqim) adalah golongan orang-orang yang diberikan kenikmatan atas mereka, nikmat sejati adalah nikmat syurga dan keridhoan Allah kelak di akhirat, oleh sebab itu merupakan kenikmatan terbesar di dunia ini adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kita mendapatkan nikmat hakiki kelak, yaitu nikmat iman, nikmat islam, nikmat hidayah, nikmat kasih sayang Allah baik sesuatu yang kita senangi ataupun kita tidak senangi di dunia ini, jika kita masih diberikan kenikmatan bersyukur, berkhusnudhon, bertaqwa dan bertawakkal sampai kita wafat dalam keadaan husnul khatimah, maka itulah nikmat yang terbesar dalam hidup.

Terahir masalah jalan orang islam yang telah meyakini kebenaran Al-qur'an maupun Hadits yang kita yakini kebenaran keduanya, telah bersepakat bagi seluruh orang yang beriman dalam hatinya, bahwa Al-qur'an adalah seratus persen benar dan demikian pula al-hadits Rasulullah SAW. Namun demikian terdapat perbedaan orang yang memahami dan menerima Al-qur'an dan hadits tersebut, ada dua kemungkinan pada setiap manusia dalam memahami al-qur'an dan sunnah yaitu kemungkinan benar dan kemungkinan salah, nah inilah yang terjadi pada setiap diri manusia selain Rasulullah SAW.

Oleh sebab itulah adanya perbedaan pendapat, dari berbagai ulama' mereka semuanya tidak ma'sum pemahamannya, semuanya berkemungkinan benar atau salah, jadi sungguh kita tidak bisa mengatakan imam besar mujtahid itu benar 100 persen itu sudah diketahui, akan tetapi kita juga tidak bisa melarang seseorang mengikuti mujtahid, dikarnakan dia tidak ma'sum, karna kita pun tahu kalau kita tidak mengikuti Mujtahid pun, kemudian kita langsung memahami al-qur'an dan hadits sendiri, tidak ada yg menjamin bahwa pemahaman kita ma'sum (pasti benar 100 persen). Demikian pula pemahaman orang yang melarang mengikuti mujtahid, adalah ada kemungkinan salah dan benar, tidak ada yg maksum (terjaga dari salah) dalam pemahaman terhadap Al-qur'an dan Hadits siapapun orangnya selain Rasulullah SAW. Bahkan penetapan shahih, hasan, dhoif atau maudhu'nya suatu hadits pun juga hasil penelitian ulama' bisa kemungkinan benar dan bisa kemungkinan salah pula yang kita taklid padanya.

Tunjukkanlah kami ke jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk (alfatihah)
Mari kita berlindung dari Allah dari golongan yg dimurkai dan golongan yg sesat
wallahu a'lamu bi showab.
By : Komarudin Evendi (KSA)
--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Tuesday, August 11, 2009

Anda semua adalah saudaraku.

Begitu banyak golongan maupun gerakan maupun kelompok kaum muslimin yang memiliki cirri berlainan antara satu sama lain, ada yang nyata-nyata mengaku dan menamakan diri sebagai kelompok atau madzhab tertentu, ada pula yang tidak mau disebut sebagai suatu kelompok namun memiliki cirri has tersendiri, yang membuatnya dijuluki dengan nama tertentu atau julukan sesuai dengan cirinya tersebut.

Pertama yang kita yakini bersama adalah Islam sebagai agama yang benar dan telah sempurna, Muhammad SAW adalah sumber kudwah hasanah, kemudian Ahlussunnah yang mengakui kemulyaan salafussholih, sementara Syi'ah yang mengingkari sebagian sahabat, dan Islam Liberal yang memahami Al-qur'an dan assunnah disesuaikan dengan zaman dan akal,  kemudian pecahan dari Ahlussunnah wal jama'ah adalah Muhammadiyah yang didirikan oleh ahmad Dahlan, kemudian Nahdzatul Ulama yang didirikan Hasyim asy-'ari keduanya adalah hanya organisasi pergerakan.

Kemudian disusul dengan PKS yang merupakan partai islam disamping PKB, PAN PBNU dan lain sebagainya, namun partai-partai ini mewakili organisasi islam, seperti PKS adalah didominasi oleh Ihwanul Muslimin, PKB didominasi oleh warga NU awalnya, PAN identik dengan warga Muhammadiyah dll. Demikianlah sekilas cabang islam yang kita ketahui bersama.

Adapun terdapat organisasi baru yang menamakan sebagai Hidayatullah, Wahdatul Islamiyah, Darus Hadits, LDII, HTI lemkari disusul Salafy (yang juga disebut Wahabi) dan masih banyak lagi gerakan da'wah yang mengaku paling sesuai dg al-qur'an dan hadits. Empat madzhab besar pemikiran dalam islam yg juga sebagai cirri da'wah adalah Hanafi, Maliki, Syafi'ie dan Hambali, juga merupakan cirri has golongan tertentu.

Masing-masing dari organisasi islam tersebut adalah mengaku yang paling sesuai dg al-qur'an dan assunnah, sesuai yang dibawa oleh Rasulullah SAW, namun hanya bukti yang bisa menjadi acuan kebenarannya, akan tetapi semuanya pun mengeluarkan bukti yang "benar" menunjukkan bahwa mereka adalah ahlussunnah, sesuai ajaran Rasulullah dan faham (manhaj) salafussholih, tentunya jika dilihat dari tubuh organisasi itu sendiri, dan sebaliknya mereka menganggap yang lain adalah kurang sesuai atau bahkan tidak sesuai ajaran islam yg murni, bahkan yang lebih parah adalah menganggap kafir dan sesat diluar golongannya.

Baiklah dalam artikel ini, penulis tidak mewakili organisasi apa dan memposisikan dimana, namun penulis hanya mengajak agar kiranya kita renungkan fenomena ini semua, tidak ada yang bisa menjamin kebenaran sejati kecuali Allah, diposisi manapun kita (anda atau saya) berdiri dan kecenderungan dalam berkelompok, namun satu hal yang perlu kita sepakati adalah Islam agama kita, Muhammad SAW adalah Nabi kita, Salafussholih adalah Manhaj kita, selagi golongan manapun dalam islam yang memiliki prinsip yg sama dan mampu membuktikannya, maka tidak ada alasan kita menganggapnya sesat kecuali hanya karna tidak sama dg kita, dan alasan ini adalah berbahaya karna akan membawa pd permusuhan dan perpecahan, boleh jadi dia lebih selamat dari kita.

Digolongan manapun kita berada, cukuplah kita membuktikan bahwa yang kita lakukan adalah berdasar Qur'an dan Hadits serta pemahaman salafussholih, tak perlu pula kita membuktikan golongan diluar kita sesat dan tidak sesuai Qur'an dan hadits serta salafussholih kecuali kita menjawab pertanyaan atas alasan kita mengikuti sebuah pendapat yg kita anggap benar, karna dalam agama juga terdapat yang disebut Ijtihad, sebaiknya kita menghargai ijtihad orang lain, sebagaimana perkataan para mujtahid "Mungkin pendapat saya benar tapi mengandung kesalahan, dan mungkin pendapat orang lain salah namun mengandung kebenaran".

Mari kita menjaga lisan kita dari menganggap bid'ah, sesat, kafir, syirik, zindik dan lain sebagainya, walaupun nyata-nyata sesat menurut pandangan kita, namun jika masih bersyahadat yang sama dan tidak mencela sahabat Rasul, maka mereka adalah saudara kita yg mungkin mereka lebih benar dari pada kita yg menuduh. Berhati-hati menghukumi orang yg bersyahadat adalah salah satu cirri ajaran yang benar, cirri ahlussunnah wal jama'ah. Dan bahkan pemeluk agama islam yg meyakini syahadatnya merupakan orang yg selamat walaupun bergolongan apapun dia berada, sungguh Allah maha tahu bagi siapa saja hambaNYA yg ingin benar-benar meniti jalan yang lurus dg penuh rasa khasyiah (takut pd Allah). Jikalau hamba tersebut masih dlm perjalanan mencari kebenaran, Allah Maha Mengampuni asalkan syahadatnya telah syahadat Islam. Ihdina as-shirathal Mustaqim. Anda semua para pengucap syahadat adalah Saudaraku.

Wallahu a'lamu bishowab.

--

Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us

Saturday, August 8, 2009

Keberanian Salafy dan Salafussholih

Keberanian Salafy dan Salafussholih


Apa bila kita menoleh kepada sejarah islam masa lalu, maka akan kita dapatkan betapa beraninya para sahabat rasulullah radhiallahu anhum dalam menegakkan kebenaran dan membela Rasulullah SAW.

 

Tertera dalam satu kisah, seorang jagoan dari quraisy yang bertubuh besar bernama Amru, pedangnya sangat panjang hampir dua meter atau bahkan lebih, maka bisa dibayangkan besarnya orang tersebut, orang tersebut menantang Baginda Rasulullah SAW atau siapa saja yg menjadi utusan Rasul, baginda Ali KW mendampingi Rasulullah SAW dan menawarkan diri "Biarkan saya melayaninya wahai Rasulullah" Rasul enggan mengizinkan Ali, karna rasulullah tahu siapa Amru tersebut.

 

Kemudian Amru masih terus menantang dan mengolok-olok Rasulullah dan para pengikutnya dan menantang untuk bertarung siapa saja yang berani syahid, dan dengan tegas baginda Ali kembali menawarkan diri "Biarkan saya melawannya wahai Rasulullah" Rasul bersabda " dia adalah Amru" (maksudnya jagoan yang tidak terkalahkan pada masa itu), baginda Ali menjawab "Walaupun Amru sekalipun saya akan melawannya", kemudian Rasulullah mengizinkan baginda Ali dan memberikan baju besi Rasulullah serta pedang Zulfikar Rasulullah kepada baginda Ali seraya berdoa kepada Allah agar bahwa baginda Ali adalah satu-satunya saudara dan dzuriyah rasulullah SAW agar Allah tidak menjadikan Rasulullah sendiri tanpa saudara dan sanak saudara.

 

Dengan keberaniannya baginda Ali seolah menghadapi anak kecil dalam menghadapi Amru, dalam sekejab Amru bisa dikalahkan oleh baginda Ali seraya baginda Ali menuturkan setelah pertarungan tersebut "setelah memakai baju besi dan pedang dari Rasulullah perasaan berani saya benar2 meningkat, kalau tohpun sekumpulan orang yang saya lawan, maka aku akan berani melawannya"

 

Demikian keberania para salafuna sholih dalam membela Agama Allah dan membela Rasulullah SAW, baginda Ali bertekat, walaupun beliau tidak tahu akan mendapatkan keberanian sebelumnya, bahkan musuh yg begitu tangguh dalam perkiraan sebelumnya tapi beliau tidaklah gentar menghadapinya.

 

Lain dengan kelompok yang mengaku salafy pada zaman sekarang, mereka juga memiliki sifat keberanian, namun keberaniannya tersebut sungguh disayangkan, mereka sangat berani mengkafirkan para saudara islam yang mengucapkan syahadat, terdapat riwayat sahabat yg membunuh orang kafir pada suatu perang yang mengucapkan La ilahaillallah, yg menurutnya main-main, berikut riwayatnya :

 

Hadis riwayat Usamah bin Zaid ra., ia berkata:

Rasulullah saw. mengirim kami dalam suatu pasukan. Kami sampai di Huruqat, suatu tempat di daerah Juhainah di pagi hari. Lalu aku menjumpai seorang kafir. Dia mengucapkan: Laa ilaaha illallah, tetapi aku tetap menikamnya. Ternyata kejadian itu membekas dalam jiwaku, maka aku menuturkannya kepada Nabi saw. Rasulullah saw. bertanya: Apakah ia mengucapkan: Laa ilaaha illallah dan engkau tetap membunuhnya? Aku menjawab: Wahai Rasulullah, ia mengucapkan itu hanya karena takut pedang. Rasulullah saw. bersabda: Apakah engkau sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Beliau terus mengulangi perkataan itu kepadaku, hingga aku berkhayal kalau saja aku baru masuk Islam pada hari itu. Saad berkata: Demi Allah, aku tidak membunuh seorang muslim, hingga dibunuh Dzul Buthain, Usamah. Seseorang berkata: Bukankah Allah telah berfirman:  Dan perangilah mereka, agar tidak ada fitnah dan agar agama itu semata-mata untuk Allah.  Saad berkata: Kami telah berperang, agar tidak ada fitnah. Sedangkan engkau dan pengikut-pengikutmu ingin berperang, agar timbul fitnah   (Sahih Muslim)

 

Begitulah penyesalan sahabat yang telah membunuh orang kafir yang mengucap lha ilaha illallah, bahkan dia merasa seolah dia baru saja masuk islam, seakan segala perjuangannya serta apa yg dilakukan sirna dia rasa dengan kesalahan tersebut, dan dia memulai dengan lembaran islam baru yg dia hati-hati dalam menitinya.

 

Namun perhatikan salafy akhir zaman yang begitu gampang menuduh kafir terhadap orang yang mengucap La ilahaillallah, bahkan pada saat berdirinya kerajaan Saudi yang didekengi oleh Muhammad bin abdul wahhab, menghalalkan darah kaum muslimin muslimat dengan alasan membrantas kesyirikan dan kekafiran, padahal yg dituduh bersyahadat, jika mengikuti sabda Rasulullah SAW, " Apakah engkau (mereka para wahabi/salafy) sudah membelah dadanya sehingga engkau tahu apakah hatinya berucap demikian atau tidak? Namun mengapa mereka "berani" sekali mengecap kafir syirik kepada pengucap La ilahaillallah?

--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us