Semoga Allah memberikan Cahaya Hidayah kepada kita semua amiiin.
Menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh dengan rahmat Allah dan segala kemurahan keberkahan fadhilah ini, perkenankanlah al-faqir ini untuk berceloteh membagi nikmat Allah dan mengajak untuk mensyukurinya.
Saat ini Allah begitu sayang kepada al-faqir ini, karna Allah memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat bernilai melalui buku-buku yang dibaca dan berbagai ayat-ayat Allah yang terlihat.
Pada setiap saat kita shalat, kita selalu memanjatkan doa kehadirat ilahi rabbi agar senantiasa Allah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang yg diberi petunjuk dan bukan jalan orang yang dimurkai dan sesat (alfatihah),
Salah satu tafsir ayat tersebut yang dimaksud orang yang dimurkai adalah orang yang telah mendapatkan berita akan kebenaran al-qur'an dan rasulullah akan tetapi mereka mendustakannya (berpaling), maka Allah murka terhadapnya, dalam hal ini terdapat orang yang berpaling dari kebenaran karena gengsi, karna terlanjur membela suatu kelompok dan telah dimulyakan, karna berhutang budi atau jasa pd seseorang yg dia loyal kpdnya, karna terkalahkan oleh hawa nafsu cinta pada keduniaan sehingga meninggalkan kebenaran tersebut, dan ada pula yang takut kehilangan popularitas karna telah masyhur sebagai seorang alim yg telah diikuti oleh banyak orang, atau mungkin malu apabila kalah dlm argumentasi atau hal-hal yang lain. Golongan maghdzuub (yang dimurkai) ini lebih dibenci dan dimurkai Allah dari pada golongan yang dzolin (sesat) yang kedua.
Adapun maksud dari orang yang dzolin (sesat) adalah golongan orang yang tidak tahu kebenaran, dan tidak mendapatkan hidayah, karena ketidak-tahuan mereka, maka mereka inkar akan ayat Allah, melakukan kesalahan yang dilarang oleh Allah, berfatwa dengan sesuatu yg salah tapi diyakininya sebagai suatu kebenaran, melakukan sesuatu yang diyakini benar yang pada hakikatnya adalah salah, ini adalah golongan orang yang sesat, oleh sebab itu kita berlindung kepada Allah dari golongan orang dzoolin ini agar diberikan petunjuk dan Hidayah Allah. Jika Allah menghendaki maka golongan dzolin ini akan diberikan hidayah dan jika Allah menghendaki maka Allah akan adzab dan ditetapkan sebagai orang kafir yang sesat karna ketidak tahuannya atau ketidak-mau-tahu-an-nya kepada kebenarannya.
Adapun golongan yang diberikan petunjuk, atau golongan yang kita selalu memintanya kepada Allah (shiratol mustaqim) adalah golongan orang-orang yang diberikan kenikmatan atas mereka, nikmat sejati adalah nikmat syurga dan keridhoan Allah kelak di akhirat, oleh sebab itu merupakan kenikmatan terbesar di dunia ini adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kita mendapatkan nikmat hakiki kelak, yaitu nikmat iman, nikmat islam, nikmat hidayah, nikmat kasih sayang Allah baik sesuatu yang kita senangi ataupun kita tidak senangi di dunia ini, jika kita masih diberikan kenikmatan bersyukur, berkhusnudhon, bertaqwa dan bertawakkal sampai kita wafat dalam keadaan husnul khatimah, maka itulah nikmat yang terbesar dalam hidup.
Terahir masalah jalan orang islam yang telah meyakini kebenaran Al-qur'an maupun Hadits yang kita yakini kebenaran keduanya, telah bersepakat bagi seluruh orang yang beriman dalam hatinya, bahwa Al-qur'an adalah seratus persen benar dan demikian pula al-hadits Rasulullah SAW. Namun demikian terdapat perbedaan orang yang memahami dan menerima Al-qur'an dan hadits tersebut, ada dua kemungkinan pada setiap manusia dalam memahami al-qur'an dan sunnah yaitu kemungkinan benar dan kemungkinan salah, nah inilah yang terjadi pada setiap diri manusia selain Rasulullah SAW.
Oleh sebab itulah adanya perbedaan pendapat, dari berbagai ulama' mereka semuanya tidak ma'sum pemahamannya, semuanya berkemungkinan benar atau salah, jadi sungguh kita tidak bisa mengatakan imam besar mujtahid itu benar 100 persen itu sudah diketahui, akan tetapi kita juga tidak bisa melarang seseorang mengikuti mujtahid, dikarnakan dia tidak ma'sum, karna kita pun tahu kalau kita tidak mengikuti Mujtahid pun, kemudian kita langsung memahami al-qur'an dan hadits sendiri, tidak ada yg menjamin bahwa pemahaman kita ma'sum (pasti benar 100 persen). Demikian pula pemahaman orang yang melarang mengikuti mujtahid, adalah ada kemungkinan salah dan benar, tidak ada yg maksum (terjaga dari salah) dalam pemahaman terhadap Al-qur'an dan Hadits siapapun orangnya selain Rasulullah SAW. Bahkan penetapan shahih, hasan, dhoif atau maudhu'nya suatu hadits pun juga hasil penelitian ulama' bisa kemungkinan benar dan bisa kemungkinan salah pula yang kita taklid padanya.
Tunjukkanlah kami ke jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk (alfatihah)
Mari kita berlindung dari Allah dari golongan yg dimurkai dan golongan yg sesat
wallahu a'lamu bi showab.
By : Komarudin Evendi (KSA)
--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us
Menyambut bulan suci Ramadhan yang penuh dengan rahmat Allah dan segala kemurahan keberkahan fadhilah ini, perkenankanlah al-faqir ini untuk berceloteh membagi nikmat Allah dan mengajak untuk mensyukurinya.
Saat ini Allah begitu sayang kepada al-faqir ini, karna Allah memberikan berbagai ilmu pengetahuan yang sangat bernilai melalui buku-buku yang dibaca dan berbagai ayat-ayat Allah yang terlihat.
Pada setiap saat kita shalat, kita selalu memanjatkan doa kehadirat ilahi rabbi agar senantiasa Allah menunjukkan kita kepada jalan yang lurus, yaitu jalan orang yg diberi petunjuk dan bukan jalan orang yang dimurkai dan sesat (alfatihah),
Salah satu tafsir ayat tersebut yang dimaksud orang yang dimurkai adalah orang yang telah mendapatkan berita akan kebenaran al-qur'an dan rasulullah akan tetapi mereka mendustakannya (berpaling), maka Allah murka terhadapnya, dalam hal ini terdapat orang yang berpaling dari kebenaran karena gengsi, karna terlanjur membela suatu kelompok dan telah dimulyakan, karna berhutang budi atau jasa pd seseorang yg dia loyal kpdnya, karna terkalahkan oleh hawa nafsu cinta pada keduniaan sehingga meninggalkan kebenaran tersebut, dan ada pula yang takut kehilangan popularitas karna telah masyhur sebagai seorang alim yg telah diikuti oleh banyak orang, atau mungkin malu apabila kalah dlm argumentasi atau hal-hal yang lain. Golongan maghdzuub (yang dimurkai) ini lebih dibenci dan dimurkai Allah dari pada golongan yang dzolin (sesat) yang kedua.
Adapun maksud dari orang yang dzolin (sesat) adalah golongan orang yang tidak tahu kebenaran, dan tidak mendapatkan hidayah, karena ketidak-tahuan mereka, maka mereka inkar akan ayat Allah, melakukan kesalahan yang dilarang oleh Allah, berfatwa dengan sesuatu yg salah tapi diyakininya sebagai suatu kebenaran, melakukan sesuatu yang diyakini benar yang pada hakikatnya adalah salah, ini adalah golongan orang yang sesat, oleh sebab itu kita berlindung kepada Allah dari golongan orang dzoolin ini agar diberikan petunjuk dan Hidayah Allah. Jika Allah menghendaki maka golongan dzolin ini akan diberikan hidayah dan jika Allah menghendaki maka Allah akan adzab dan ditetapkan sebagai orang kafir yang sesat karna ketidak tahuannya atau ketidak-mau-tahu-an-nya kepada kebenarannya.
Adapun golongan yang diberikan petunjuk, atau golongan yang kita selalu memintanya kepada Allah (shiratol mustaqim) adalah golongan orang-orang yang diberikan kenikmatan atas mereka, nikmat sejati adalah nikmat syurga dan keridhoan Allah kelak di akhirat, oleh sebab itu merupakan kenikmatan terbesar di dunia ini adalah segala sesuatu yang dapat menyebabkan kita mendapatkan nikmat hakiki kelak, yaitu nikmat iman, nikmat islam, nikmat hidayah, nikmat kasih sayang Allah baik sesuatu yang kita senangi ataupun kita tidak senangi di dunia ini, jika kita masih diberikan kenikmatan bersyukur, berkhusnudhon, bertaqwa dan bertawakkal sampai kita wafat dalam keadaan husnul khatimah, maka itulah nikmat yang terbesar dalam hidup.
Terahir masalah jalan orang islam yang telah meyakini kebenaran Al-qur'an maupun Hadits yang kita yakini kebenaran keduanya, telah bersepakat bagi seluruh orang yang beriman dalam hatinya, bahwa Al-qur'an adalah seratus persen benar dan demikian pula al-hadits Rasulullah SAW. Namun demikian terdapat perbedaan orang yang memahami dan menerima Al-qur'an dan hadits tersebut, ada dua kemungkinan pada setiap manusia dalam memahami al-qur'an dan sunnah yaitu kemungkinan benar dan kemungkinan salah, nah inilah yang terjadi pada setiap diri manusia selain Rasulullah SAW.
Oleh sebab itulah adanya perbedaan pendapat, dari berbagai ulama' mereka semuanya tidak ma'sum pemahamannya, semuanya berkemungkinan benar atau salah, jadi sungguh kita tidak bisa mengatakan imam besar mujtahid itu benar 100 persen itu sudah diketahui, akan tetapi kita juga tidak bisa melarang seseorang mengikuti mujtahid, dikarnakan dia tidak ma'sum, karna kita pun tahu kalau kita tidak mengikuti Mujtahid pun, kemudian kita langsung memahami al-qur'an dan hadits sendiri, tidak ada yg menjamin bahwa pemahaman kita ma'sum (pasti benar 100 persen). Demikian pula pemahaman orang yang melarang mengikuti mujtahid, adalah ada kemungkinan salah dan benar, tidak ada yg maksum (terjaga dari salah) dalam pemahaman terhadap Al-qur'an dan Hadits siapapun orangnya selain Rasulullah SAW. Bahkan penetapan shahih, hasan, dhoif atau maudhu'nya suatu hadits pun juga hasil penelitian ulama' bisa kemungkinan benar dan bisa kemungkinan salah pula yang kita taklid padanya.
Tunjukkanlah kami ke jalan yang benar, yaitu jalan orang-orang yang Engkau beri petunjuk (alfatihah)
Mari kita berlindung dari Allah dari golongan yg dimurkai dan golongan yg sesat
wallahu a'lamu bi showab.
By : Komarudin Evendi (KSA)
--
Your Best Regard
www.rindurosul.wordpress.com
http://www.rumahvendi.phpnet.us
No comments:
Post a Comment