Saturday, August 30, 2008

Mohon Maaf Lahir Batin, Marhaban ya Ramadhan

Assalamualaikum wr wb.
 
Bulan Suci Ramadhan telah diambang pintu, sebentar lagi kita memasuki bulan kawah candra dimuka, Bulan Barokah, Maghfiroh dan itqun minan naar.
 
Untuk menyambut bulan yang Agung dan mulian ini dengan penuh suka cita, mari kita ucapkan kata sambutan untuk menyambut kedatangannya dengan ucapan, Marhaban Ya Ramadan, Marhaban ya Syahro Shiyam, Marhaban ya Syahrol Qiyam, Marhaban ya Sayyidu syuhuur.
 
Teriring suka cita kita bersama menyambut kedatangannya, tak lupa kepada teman-teman sekalian, sohib maupun sohibat dimanapun teman-teman berada, guru-guruku yg saya mulyakan, sahabatku yg saya hormati, adik kakakku, dan seluruhnya yang pernah bercengkrama dengan saya pernah sekiranya saya mempunyai hilaf dan salah, pernah mengirimkan kata yg kurang pantas dan tak berkenan, pernah isi email menjengkelkan atau melukai hati teman-teman sekalian, atau tulisan yg salah, dan lain sebagainnya kesalahan saya yg pernah saya lakukan atau perbuat, lahir batin, sengaja ataupun tidak sengaja, saya mohon untuk dibukakan pintu maaf yg seluasnya. Maafkan saya Lahir batin.
 
Bulan Romadhan :
1. Diturunkannya Al-Qur'an
2. Terdapat satu malam yg sama dengan seribu bulan (lailatul qodar)
3. Dibukannya Pintu Langit,Pintu Syurga, Pintu Rahmat dan ditutup pintu neraka dibelenggu syetan.
4. Setiap Amal bani adam dilipatgandakan, kebaikan di ganjar 10x yg sepadan dengannya sampai 100x lipat, bahkan hingga sampai kepada apa yg Allah kehendaki. Allah SWT berfirman:"Kecuali puasa, karena sesungguhnya puasa itu untukKU dan Aku sendiri yang akan membalasnya. Ia meninggalkan syahwat dan makannya hanya karena Aku, bagi orang yg berpuasa ada dua kebahagiaan, yaitu kegembiraan ketika ia berbuka dan kegembiraan tatkala ia bertemu dengan Robb-nya. Sesungguhnya bau mulut orang yg berpuasa itu adalah lebih harum disisi Allah dibandingkan harumnya kesturi ( HR. Mutafakun Alaih) 
5. "Sesungguhnya di dalam surga ada sebuah pintu yg disebut dengan Ar-Royyan. Orang2 yg berpuasa masuk daripadanya pada hari kiamat, dan tidak ada seorangpun selain mereka yg dapat memasukinya, apabila mereka (orang berpuasa) telah memasukinya pintu tersebut ditutup, dan tidak ada lagi seorang pun dapat memasukinya. (Mutafaq Alaih)
6."Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan dengan keimanan dan ihtisab (mengharap balasan dari Alloh) maka diampuni dosadosanya yang terdahulu." [Muttafaq 'alaihi].
7. "...antara sholat lima waktu, antara Jum'at yang satu ke Jum'at yang lain dan antara Ramadhan yang satu ke Ramadhan yang lain,

terdapat kafarat (penghapus dosa) diantaranya, selama dosa-dosa besar dijauhi." [HR Muslim].

8. Dari Abi Umamah beliau berkata : Aku mendatangi Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam dan aku berkata: "Tunjukkan padaku amalan yang dapat memasukkanku ke surga." Beliau menjawab : "berpuasalah karena tidak ada yang sepadan dengannya." Kemudian aku mendatangi beliau kedua kalinya, beliau tetap berkata : "Berpuasalah". [Shahih, HR Ahmad].
 
Dan masih banyak lagi keutamaannya
 
Kuran lebih mohon maaf
Wassalamualaikum wr wb
Komarudin Evendi KSA
 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

Wednesday, August 27, 2008

Mengidolakan Muhammad SAW dalam berumah tangga

Muhammad SAW begitu muliyanya beliau, rasakan keberadaan beliau benar-benar penawar hati siapa saja yg mengenalnya, indahnya akhlak budi pekerti beliau dan kejujurannya membuat orang menjulukinya sebagai Al-Amiin (orang yg terpercaya), kepiawaian beliau berdagang atau berbisnis membuat untung yg dihasilkan majikan beliau kala itu Siti Khodijah menjadi berlimpah ruah, pemuda yg sangan tampat dan murah senyum, ramah berbudi luhur dan rendah hati, sangat tawadhu'/rendah hati dan sangat bersahaja.

Dengan kreteria semulia beliau, yang jauh dibandingkan kenyataan yg sangat sulit untuk diceritakan keagungan budinya, beliau menikahi seorang Janda berumur 40 tahun, yaitu siti khodijah dengan mahar yang sangat banyak menurut ukuran sekarang atau jaman dahulu sekalipun, tak mungkin seorang pemuda umur 25 th dan begitu mulia tidak ada gadis cantik yg tidak mau dengannya, bisa dipastikan dengan karakter beliau dan kemulyaan beliau banyak para gadis cantik dan pintar serta lebih baik menurut pandangan manusia biasa yang menginginkan beliau untuk menjadi suaminya, tetapi beliau justru menikahi khodijah yang telaj janda beranak satu barumur 40 th, saya yakin betapa pergulatan yg sangat luar biasa jika menuruti hawa nafsu gejolak seorang pemuda semulia beliau, tetapi beliau mampu menikahi khodijah dg ikhlas dan mantap, entah rahasia apa dibalik Allah menjodohkan belaiu dengan siti khodijah, mungkin karna khodijah mampu menenangkan hati Muhammad SAW nantinya saat gundah dan gelisah dengan selimutnya? entah kehebatan khodijah dalam berbisnis sehingga menopang Muhammad SAW dlm berusaha dll, atau entah kelebihan-kelebihan lain yg diberikan Allah kepada khodijah untuk mendampingi Muhammad SAW.

Memang Rosulullah Adalah Rosul dan Nabi, tetapi pada saat beliau menikah umur 25 th, beliau tidak tau behwa dirinya adalah Rosul dan Nabi, belum diangkat, beliau adalah manusia biasa waktu itu walaupun memang telah ditetapkan sebagai rosul kelak, mungkin Khodijah dijadikan Allah awet muda atau kelebihan lain dalam fisik, tetapi logika hampir kebanyakan orang awam berasumsi Janda umur 40 th dan beranak satu adalah telah lanjut usia yang tak sepadan dengan seorang pemuda gagah dan ganteng semulya Muhammad SAW, tetapi beliau bisa membuktikan kehebatan keserasian sebuah rumah tangga yg harmonis dan sangan bahagia, Beliau Muhammad mampu menserasikan pasangan langit dan bumi menjadi dua pasang yang begitu indah dipandang oleh dunia, subhanallah sungguh kemulyaan yang sulit tertandingi, bisakah kita ikuti beliau? Apalah kita ini dibandingkan beliau Rosulullah SAW, tetapi apasalahnya kita coba mengikuti jejak beliau.

Kita dianjurkan rosul untuk memilih yg sebaya yang sama-sama lajang yang kaya dan baik keturunan, tetapi garis bawah rosul dalam memilih segala tetek bengek alasan adalah dipentingkan dalam hal Agama, artinya ketakwaan, kesholihan dan kesholihahan, Kalau rosul bisa harmonis dengan yang janda sebagai contoh, itu artinya harapan rosul kita bisa harmonis dengan yg sebaya atau yg sama-sama lajang, atau yg sama-sama cakep insya Allah, tetapi kalau bisa seperti rosulullah yg harmonis padahal ada perbedaan yg jauh sekali, itu luar biasa, berarti dia akan bisa juga harmonis dengan yg sebaya. he he

Bekal Apa yang dipunyai beliau dlm berumah tangga?
Jika mencari seorang gadis maka khodijah bukanlah orangnya, jika mencari kekayaan maka rosulullah pada saat itu pun sudah kaya, dan kesuksesan khodijah dlm usaha karna kehebatan Muhammad SAW pula, lalu apa yg membuat beliau begitu hebat menjalankan rumah tangga dengan khodijah? Insya Allah dengan ketakwaan, dengan kesholihan beliau dan kesholihaan khodijah, dan segala kekayaan keagamaan dan pengetahuan yang sangat matang pada diri beliau walau saat itu beliau belum menjadi rosul.

Anda ingin berkeluarga seperti beliau?

Dalam al-qur'an sangat jelas dikatakan bahwa yang baik-baik maka disediakan untuknya yg baik-baik pula, maka jelas ketika kita ingin mengharapkan seseorang yang baik, hanya satu cara kita harus memperbaiki diri kita, jika sudah terlanjur buruk bagaimana? sungguh ampunan Allah sangat luas, semoga Allah mengampuni dosa kita yg lalu dan memperbaikinya karna niat kita untuk mendekati Allah.

فخرج الطبراني من حديث عبد الرحمن بن جبير بن نفير عن أبي فروة شطب أنه أتى النبي صلى الله عليه وسلم، فقال: أرأيت رجلاً عمل الذنوب كلها، ولم يترك حاجة ولا داجة، فهل له من توبة؟ فقال: أسلمت؟ قال: نعم. قال: فافعل الخيرات واترك السيئات، فيجعلها الله لك خيرات كلها. قال: وغدراتي وفجراتي؟ قال: نعم. قال: فما زال يكبر حتى توارى

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلاً صَالِحاً فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَحِيماً [الفرقان:70].

روى ابن جرير الطبري بإسناده عن أبي ذر رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: إني لأعرف آخر أهل النار خروجاً من النار، وآخر أهل النار دخولاً الجنة، قال: يؤتى برجل يوم القيامة، فيقال: نحّوا عنه كبار ذنوبه وسلوه عن صغارها، قال، فيقال له: عملت كذا وكذا قال: فيقول: يارب لقد عملت أشياء ما أراها هاهنا، قال: فضحك رسول الله صلى الله عليه وسلم حتى بدت نواجذه. قال: فيقال له: لك مكان كل سيئة حسنة. وأخرجه مسلم وأحمد.

Ayat al-quran dalam surah Al-Furqon ayat 70 yg diapit dua hadits shohih diatas menerangkan bahwa siapa saja yang bertaubat kepada Allah dan beramal sholih maka baginya Allah mengganti seluruh keburukannya dengan kebaikan sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang. kemudian dijabarkan pula oleh rosul dalam kedua hadits yang mengapit ayat tsb.

Adapun yg diganti oleh Allah hal yg buruk dg hal yg baik itu ada dua pendapat :
1. Hal buruk yg lalu didunia di ganti dg hal yg baik didunia pula, misalnya rizkinya yg tadinya haram menjadi halal, insya Allah pasangannya yang tadinya kurang baik diganti dengan baik, sahabatnya yg tadinya jahat diganti dg sahabat yang baik-baik dll.
2. Hal yang buruk didunia yg pernah diperbuat setelah dia taubat nantinya akan diganti Allah dijadikan sebagai amalan timbangan kebaikan.
Imam Thobari RA, memilih pendapat yg pertama yg lebih Rajih.

Maka tak ada kata lain dan usaha lain yg bisa kita lakukan untuk mengikuti Rosulullah SAW kecuali bertaqwa kepada Allah, mencintai Allah dan Rosulullah.

Wallahu a'lamu bishowab
By : Al-faqir. Komarudin Evendi

Friday, August 22, 2008

Kehidupan dan bertaruh di dalamnya

Berbagai pandangan manusia tentang kehidupan seperti Hidup adalah perjuangan, Hidup adalah keindahan, Hidup adalah taruhan, Hidup adalah pilihan, Hidup itu indah dan lain sebagainya manusia bergumam tentang kehidupan, sesuai dengan siapa yang mengatakan dan gumaman itu adalah cermin dari keadaan seseorang yang menggumam tentang kehidupan, atau dalam kata lain itu adalah desah seseorang dalam merasakan pahit getir dan rasa dalam menjalani hidup.

Demikian pula saya pada saat ini akan memaparkan pendapat saya tentang kehidupan yang saya nilai sebagai 'taruhan'. waau kata "Taruhan" yang saya gunakan memang sedikit menyeramkan memang, apalagi kata tersebut sering dipergunakan untuk perilaku yg diharamkan dalam agama yaitu dalam perjudian, bukan berarti saya adalah seorang penjudi sehingga menganalogikan kehidupan sebagai taruhan, tetapi taruhan yang saya maksud adalah terusan dari perjuangan dan pengorbanan yang telah dipertaruhkan untuk menggapai sesuatu keinginan, kemudian hasilnya seperti taruhan dalam segala hal, belum tentu terwujud sesuai keinginan, itulah perjuangan ada kalanya berhasil dan ada kalanya gagal.

Bertaruh dalam Akidah
Seseorang dalam beragama memiliki keyakinan dan keinginan, berkeyakinan bahwa setelah mati manusia akan ditanya tentang amal perbuatan yg menentukan tempat kita nanti di surga atau dineraka, maka seorang yang ingin masuk surga misalnya dan tak mau disiksa dalam neraka karna keyakinannya bahwa surga itu tempat kenikmatan dan neraka tempat kesengsaraan, maka manusia berusaha mendapatkan surga dengan bertaruh, bersedia terikat oleh agama menahan diri untuk tidak melakukan yg dilarang agama, beribadah, sholat, puasa, bercapek-capek haji, karna punya opsesi keyakinannya akan keberadaan Allah beserta ridhoNya.

Apakah ada kemungkinan meleset keyakinannya? ya dilihat dari sisi pertaruhan, maka segala sesuatu mempunyai kemungkinan meleset, semisal seseorang yang ternyata memeluk agama yang bukan dari tuhan yg semestinya, yaitu tuhan yg asli, atau ternyata keyakinannya meleset dan yang mana keyakinan itu dijadikan dasar melakukan ibadah, otomatis ibadahnya dan pengorbanannya dan yg ditaruhkan untuk menggapai yang diinginkan sia-sia, disinilah tugas sebagai menusia meneliti keyakinannya sebelum dia bertaruh dan berkorban demi yg diyakini.

Bertaruh dalam Usaha
Dalam berusaha kita menginginkan uang atau suatu materi untuk hidup dengan nyaman dan nikmat, prinsip ekonomi telah diketahui bersama "dengan modal yg sekecil-kecilnya kita usahakan bagaimanapun caranya untuk mendapatkan untung yang sebesar-besarnya", kita rela mengeluargak modal agak besar karna mempunyai keyakinan sesuai pengetahuan dan pengalaman, akan mendapatkan untung yang lebih besar lagi, tetapi tidak mustahil ternyata los yang didapatkan, dengan perincian yg meleset dari perhitungan dll hal.

Orang tua menyekolahkan anaknya di kedokteran, dengan harapan kelak menjadi seorang dokter yang hidup dengan nyaman dan sejahtera, orang tuanya bisa membanggakan dan dielu-elukan tetangga karna kesuksesan menyekolahkan anaknya sampai dokter, tapi ada kemungkinan yang mengintip melesetnya hasil, dan tak jarang orang tua yang setres karna telah banyak berkorban dan ternyata hasilnya tak sesuai keinginan.

Bertaruh dalam cinta
Seorang lelaki mencintai seorang wanita, dia berani bertaruh dengan harapan akan mempersunting sang pujaan hati sebagai istri pendamping hidup, tak perduli dengan berapa uang yang dia korbankan, berapa waktu telah ditaruhkan, berapapun yg ditaruhkan baik moril maupun materil tak dihiraukan karna keyakinannya akan mendapatkan pujaan hati dan tak jarang para lelaki biadab hanya menginginkan kenikmatan sesaat dan tak mau bertanggung jawab membina rumah tangga, begitu telah berhasil melampiaskan nafsunya yg dia telah merasa bertaruh banyak hal untuknya, setelah itu dia hengkang dan tak mau tanggung jawab, demikian sebaliknya pula seorang wanita yg telah larut menginginkan seseorang yang diyakininya akan menjadi pelindungnya, bertaruh segala yg berharga yang dimilikinya, baik waktu penantian, perhatian di setiap hari bahkan mengorbankan sesuatu yg amat berharga pun dilakukan karna menginginkan sang pujaan hati menjadi pendamping hidupnya.

Maka ada kemungkinan mendapatkan apa yang diharapkannya, ada pula kenyataan kedua yang sangat tidak diharapkan, semuanya berpeluang fivety - fivety, sama separoh, semakin besar pengorbanan konon akan mendapatkan besar pula hasil yg dicapai, namun tak selalu benar adanya, terdapat kenyataan yang berbalik seratus delapan puluh derajat, ya sebelum segalanya usai, maka itulah yang dinamakan dengan ketetapan yang bersifat rahasia (gaib).

Ada perbedaan antara berkorban dan bertaruh, berkorban adalah merelakan sesuatu yang dianggap berharga atau bermanfaat untuk orang lain tanpa harapan yang lebih baik darinya, sedangkan bertaruh adalah merelakan sesuatu yg berharga atau manfaat kepada seseorang atau yg lainnya dengan mengharapkan sesuatu yang lebih dari yang dipertaruhkan.

Saya yakin pada saat ini saya sendiri dan pembaca sekalian sedang bertaruh, maka baik bagi seorang yang bertaruh untuk sesuatu agar mengevaluasi, kita sedang bertaruh apa untuk mendapatkan apa? bagaimana jika kita tidak mendapatkan harapan kita sementara yg kita pertaruhkan sudah ludes (rugi) misalnya? akankah kita kuat menerima kenyataan? atau kita akan jatuh tersesat bahkan setres ketika terjatuh?

Dalam islam diajarkan tijaroh yang sejati yg tidak bakalan kita jatuh rugi, kembali ini hanya bisa dilakukan bagi orang yg telah mempertaruhkan keimanannya untuk mempercayai islam sebagai Agama yang dia ikatkan dirinya kepada islam tersebut. Dan dalam islam tak ada yg sia-sia dalam pengorbanan atau pertaruhan, walau rugi dalam materi sekalipun, karna islam menilai proses dan memberikan pahala(walaupun bersifat abstrak) pada proses tersebut.

Siapa yg sedang bertaruh untuk anda? apa yg dia pertaruhkan? mengapa?
Apa yg sedang anda pertaruhkan? untuk siapa? dan untuk apa?
Sudahkan anda memberikan sesuatu yang sesuai harapan kepada orang yang bertaruh untukmu? jika belum akankah anda berikan? atau akankah anda mengecewakannya/menyia-nyiakan pertaruhannya?
Ibu anda mempertaruhkan nyawa untuk anda hidup, Ada ibu anda yang meninggal dan ada yg nyawanya masih hidup, ada pula yang keduanya meninggal dunia. itulah pertaruhan hidup

Wallahu a'lamu bishowab
By: Komarudin Evendi

Friday, August 15, 2008

Indahnya Cinta ...

"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)."(Al-Imron: 14)


Allah menciptakan pada diri kita sebagai manusia rasa suka, atau biasa kita kenal kalau kita suka kepada seorang wanita bisa kita sebut dengan rasa 'Cinta', maka cinta adalah karunia dari allah SWT, tetapi seperti karunia Allah yang lain, cinta adalah amanah yang harus diarahkan kepada sesuatu yang tepat, cinta akan memberikan kesejukan, keindahan dan menjadi sesuatu yang teramat berharga apabila yang dititipkan kepadanya rasa cinta bisa mengatur anugrah cinta tersebut, tetapi juga sebaliknya apabila tidak mampun memanage cinta, maka tak ayal cinta akan berubah menjadi bencana dan segala sesuatu akan menjadi tidak enak dan negatif.

Sejuta artikel lebih telah ditulis membahas tentang cinta, bahkan ada sebagian orang yang menerjemahkan cinta menurut fersinya, cinta = cerita indah tanpa akhir, mungkin karna memang cerita atau kisah cinta selalu mampu menarik perhatian banyak orang, dan begitu laris film-film yang menceritakan tentang cinta, "tanpa cinta hampa lah hidup" demikian pendapat sebagian orang tentang cinta.

Apapun pendapat tentang cinta, kita tidak bisa menyalahkan atau fanatik yang paling benar, karna memang makna cinta tergantung pada siapa yang memandangnya, adapun yang kita sepakati cinta adalah suatu rasa suka yang ada didalam diri manusia kepada sesuatu yang dicintainya baik terlihat ataupun tidak terlihat dengan alasan atau tanpa alasan yang bisa di terima oleh banyak orang, maka dari 'gila' nya definisi cinta ini, ada orang bilang bahwa cinta itu buta, tapi jangan buta karena cinta, nah ini dia yang dikatakan tak mampu mengendalikan cinta, tetapi ada sebagian orang yang memang sengaja menceburkan diri dalam kubangan cinta, meneguk rasa indah dalam bercinta dan tak mau sadar darinya, tidak hanya sepasang kekasih yang sedang kasmaran antara lelaki dan wanita tetapi juga di kalangan para hamba Tuhan kepada Allah Tuhan yang dicintainya.

Mabuk cinta yang pertama (sepasang kekasih) adalah terdapat bahaya, dan cinta hamba kepada Allah adalah cinta sejati, namun ada pula yg menganggap keduanya terdapat manfaat dan bahaya, cinta kepada selain Allah yg didasari dengan kecintaan kepada Allah mengajak yang dicintainya untuk bersama mencintai Allah adalah cinta yang terkendali dan semestinya, demikian mengarahkan cinta dan ilmu memanagenya, cinta kepada robb dengan tanpa ilmu juga berbahaya, karna maksudnya mencintai tapi tidak tau cara dan ilmu yg benar maka akan membuat cara sendiri oleh sebab itu keduanya harus tau ilmu dan managenya.

Cinta dijadikan syarta sebagai salah satu kesempurnaan iman, "Demi Dzat yang jiwaku berada ditanganNYA, tidaklah beriman seorang hamba sebelum aku (nabi muhammad) lebih dicintai dari pada dirinya, kedua orang tuanya dan anak-anknya.(HR.Bukhori)"

Demikianlah peranan cinta tidak hanya berpengaruh dalam kehidupan didunia ini, bahkan mempengaruhi kehidupan akhirat nanti, karna urusan cinta sangat erat hubungannya dengan urusan iman.

Sebagian kita ada yang sedang dimabuk cinta, maka bisa kah kita bertanya kepada diri kita sendiri, adakah cinta kita kepada Allah dan rosulnya telah melebihi cinta kita kepada selainnya? Allah menerangkan pula dalam kitab yang muliya, bahwa harta benda dan anak adalah fitnah, tetapi apakah fitnah itu harus kita jauhi? tentu tidak, tetapi anak dan istri akan menjadi fitnah apabila kita mencintainya melebihi cinta kita kepada Allah dan Rosulnya, oleh sebab itu demi cinta kita kepada Allah dan Rosulnya, hendaknya kita mencintai dan menyayangi anak dan istri kita untuk mencintai Allah dan RosulNYA pula, maka ini lah yg dimaksud mampu mengendalikan cinta dan memanage cinta tersebut.

Ketika kita telah mencintai Allah dan Rosulnya, kemudian kita memiliki anak dan istri, maka kita pun tak mau anak dan istri kita lalai dari mencintai Allah, karna akibat dari kelalaian mencintai Allah dan Rosulnya sangat berbahaya yaitu ketiadaannya iman, tetapi ketika kita lihat istri dan anak kita begitu mencintai Allah, maka akan menjadi keniscayaan jika Allah menghendaki, kita pun akan semakin cinta dan dekat kepada Allah, demikian pula sebaliknya.

Keuntungan mencintai Allah dan rosulnya sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, baik hubungan kepada sesama makhluk ataupun kepada kholik, karna cinta Kepada Allah menganjurkan cinta pula dan menyayangi pula kepada saudara kita, "tidak beriman seseorang diantara kamu sampai kalian mencintai saudaranya sebagaimana cintanya kepada dirinya sendiri"(hadits dari Anas RA)

Duhai saudaraku sekalian, rasakan betapa besar manfaat cinta kita kepada Allah dan RosulNYA, sebagian nasihat dari para pecinta, agar timbul rasa cinta kita kepada sesuatu maka kita harus mengenal yang kita cintai "tak kenal maka tak sayang tak sayang maka tak cinta" demikian pepatah bilang, untuk mengenal Allah dan Rosulullah maka tak ayal kita harus membaca literatur yang menerangkan tentang Allah dan Rosulnya yaitu kitap pokok kita Al-qur'an dan hadits, dari sana kita dapat rasakan betapa cinta Allah kepada kita, saat kita hadir di majlis dzikir karna terpaksa hanya diajak teman karna gak enak ama teman saja kita akan ikut diampuni dosa kita oleh Allah, ketika rosulullah mau meninggal dunia sesuatu yg ditanyakan kepada jibril, berita apa yg bisa membuat rosul lega, jibril mengkabarkan tempat dan sambutan penduduk surga, tapi beliau belum bisa tersenyum, begitu beliau dikabarkan tentang umatnya, yg pertama kali masuk surga beliau baru tersenyum bahagia dan lega, bahkan saat merasakan sakitnya sakaratul maut beliau menyuruh malaikan memohon kpada Allah agar rasa sakit saat sakaratul maut untuk dikurangi pada diri umatnya dan ditimpakan kepada beliau, mana mungkin tanpa adanya cinta beliau kepada kita, hal itu dilakukan beliau. demikian cintanya beliau kepada ummat beliau sampai melakukan hal tersebut.

wallahu a'lamu bishowab.
By: Komarudin Evendi