Saturday, March 1, 2008

Hakekat kebenaran


Dalam hidup didunia ini hanya ada dua jenis bentuk suatu perilaku manusia yaitu perbuatan yang benar dan perbuatan yang salah, kemungkaran dan kebenaran, Halal dan Harom, Hak dan Bathil. karna tidak ada yang diantara keduanya, bila berada di antara keduanya itu berarti berada dalam keremangan, segera cari tau hukumnya, jika tidak diketemukan artinya tetap dalam keremangan atau subhat maka masuknya dalam katagori haram.


Pada dasarnya manusia dilahirkan didunia ini dalam keadaan suci dan berperilaku benar, bersih dari segala dosa dan maksiat, maka dalam hati kecil seseorang akan selalu berperilaku benar apabila tidak dipengaruhi oleh suatu hal yang lain.

Kebenaran identik dengan kebaikan tetapi sebenarnya kebaikan belum tentu benar dan kebenaran sudah tentu baik, sementar keburukan sudah tentu keluar dari kebenaran apalagi kejahatan yang identik dengan keburukan. maka digambarkan kebenaran itu dapat di capai dengan sangat sulit sekali membutuhkan perjuangan dan pengorbanan baik lahir maupun batin. Kebenaran adalah jalan yang lurus seperti jembatan yang terbuat dari rambut yang dibelah menjadi tujuh, kecil dan sangat sulit untuk bertahan dalam menitinya.

Kebenaran diperjuangkan walaupun sulit. Dengan itu Tuhan Allah memberikan hadiah untuk pelakunya dengan CintaNYA dan ridhoNYA, kebenaran yang masih terbagi menjadi dua yaitu kebenaran normatif(dg ijtihad dan pandangan manusia) dan kebenaran absolut(tuhan yg tau) itu sering diperdebatkan dan diperselisihkan, bahkan menimbulkan perpecahan dan mudhorot, karna memang fitrah manusia adalah benar dan merasa benar. Merasa benar inilah yang sangat berbahaya apabila tidak didasari ilmu, apabila ilmu itu hasil pemikiran manusia tanpa didasarkan bimbingan Allah, dalam hal ini Allah mengirimkan rosulnya untuk mengajarkan kebenaran hakiki tersebut.

Agar kita tergolong dalam golongan orang yang benar dalam meniti kehidupan, bisa dikatakan gampang atau bisa pula dikatakan sangat sulit, tetapi tergantung seberapa besar niat seseorang untuk berlaku benar, nasehat para ulama "kalaupun tidak bisa melakukan secara keseluruhan namun jangan ditinggalkan semua" tapi bukan berarti melakukannya dengan semaunya melainkan semaksimal mungkin kita harus sesuai dengan ajaran kebenaran tersebut. Pada zaman sekarang ini banyak sekali tawaran kebenaran yang diajukan oleh penduduk dunia ini, yang mendakwahkan bahwa merekalah yang paling benar dan layak di ikuti.

Masing-masing orang yang mengaku membawa kebenaran, sudah barang tentu membawa bukti-bukti yang ditawarkan agar dipercayai oleh masyarakat bahwa dia benar-benar utusan Tuhan yang membawa kebenaran, demikian pula pengikutnya yang telah meyakininya berjuang mati-matian untuk mendakwahkan kepada kebenaran yang diyakininya. Semakin banyak ragam manusia menawarkan keyakinan akan kebenaran semakin sulit generasi sekarang maupun yang akan datang mempelajari kebenaran mana yang harus di ikutinya, dibutuhkan kejelian dan kesabaran yang tinggi untuk menelisik kebenaran hakiki. Ajaran luar biasa islam yang pertama kali di turunkan untuk ummat adalah IQRO, yang maksudnya Nabi kita sekaligus ummat pengikutnya diperintahkan untuk membaca, artinya membaca dan belajar.

Memang yang kita pelajari di dunia ini tidak hanya masalah kebenaran dari agama, tetapi itulah yang paling peting, dan untuk mengarahkan kita ke arah yang benar membutuhkan kejelian, seperti kisah nabi ibrahim yang mencari tuhan, pertama yang disangka adalah bintang, tetapi setelah melihat cahaya rembulan lebih besar dia berpindah ke rembulan, ketika tenggelam terkalahkan oleh matahari beliau berpindah kepada matahari yang lebih besar, tapi ketika matahari tenggelam dia pasrahkan kepada dzat yang tidak pernah tenggelam, maka Allah memberikan petunjuk kepada beliau tentang keberadaan Dzat Yang Maha Ada yaitu Allah SWT.

Kebenaran akan Tuhan yang sebenarnya bisa kita tempuh dengan akal kita, dengan logika jika sifat tuhan seperti sifat makhluk maka dia bukanlah Tuhan yang hakiki, karna mustahil bagi akal kita suatu dzat pencipta sama dengan yang diciptakan, kerupuk dibuat oleh manusia maka manusia tidak akan sama dengan kerupuk, robot sekalipun yang di buat oleh manusia tidak akan sama dengan pembuatnya meskipun bentuknya akan mirip tapi sifat yang lain mustahil sama apalagi dengan nyawanya, itu manusia hanyalah membuat bukan menciptakan, sedangkan Allah Tuhan semesta alam bukanlah pembuat tapi pencipta artinya mengadakan sesuatu dari tidak ada, jika manusia membuat artinya mengadakan sesuatu dengan merangkai komponen yang telah ada, sedangkan komponen-komponen yang dirangkai oleh manusia tidak di ciptakan oleh manusia itu, tetapi telah di buat pula oleh orang lain, demikian seterusnya dan akhirnya komponen yang tidak bisa dibuat oleh manusia diciptakan langsung oleh Allah.

No comments: