Tuesday, March 25, 2008

Srigala-srigala berbulu domba

Srigala adalah mahluk pemangsa daging yang memangsa binatang-binatang apa saja yang bisa mereka jadikan makanan, di tengah hutan belantara bahaya srigala yang bermata liar bisa mengacam manusia ataupun makhluk apapun yang bisa di kalahkan oleh para srigala tersebut, mereka menyerang secara keroyokan, maka manusia tanpa senjata dalam keadaan sendirian tak pelak akan kalah oleh keroyokan si srigala tersebut, tidak hanya itu srigala tak jarang memakan teman sendiri yang telah tak berdaya, sasaran empuknya adalah domba yang terlepas dari kandangnya maka si srigala yang cerdik itu menyamar dengan menggunakan bulu domba dan bergabung dengan domba-domba dan kemudian mempengaruhi sebagian domba seolah sebagai domba yang memberikan petunjuk, namun setelah terpancing sang domba itu dijadikannya mangsa.

Sedemikian rupa itulah gambaran para sebagian besar Koruptor yang memakan harta Rakyat, dia menarik perhatian rakyat untuk menuju kursi kekuasaan dan seteleh berkuasa mereka memakan harta rakyatnya, tak mengaku demikian perlakuannya karma mereka mendapat uang dari para pengusaha kayu dan barang-barang illegal yang menyuapnya, berdalih pemberian ini halal karna tidak memungut dari rakyat, dan tidak pula mengambil pajak dari rakyat, karna ini dari para pengusaha, itulah tepisannya, tak diragukan mereka mendapat daging dari para penyelundup dan pelaku kejahatan, pemilik perjudian dan Bandar kemaksiatan lain, jika bukan termasuk dalam koruptor berdasi, sebagai sogokan supaya tutup mulut dan berpura-pura tidak tau akan daging yang dimakannya dari para pelaku kejahatan alias berasal dari kegelapan dan barang haram.

Tak ketinggalan para perusahaan jasa yang reraup keuntungan demi kepentingannya sendiri sebutlah PJTKI yang memasang kedok sebagai perusahaan jasa, Mungkin sebagian kecil benar bahwa mereka adalah berjasa menyalurkan dengan ketentuan sesuai dengan peraturan dan semestinya, tapi mayoritas dan ulah para calok para pekerja yang merangkap pula sebagai calok menutup akses semua pendaftar yang tak mungkin bisa berangkat tanpa harus melalui calok dan lagi-lagi pura-pura buta tak melihat, PJTKI itu membiarkan hal itu terjadi dengan berdalih "kan mereka juga butuh makan, anak istrinya di rumah butuh hiburan" dan lain sebagainya, sehingga praktek tersebut seolah dilegalkan dan dianggap suatu yang lumrah sementara sang calon pekerja harus banting tulang mencari hutangan untuk bisa berangkat, belum lagi di negeri orang dia harus rela dengan gaji yang di sunat dan tidak sesuai dengan PK(perjanjian kerja), yang sebagian oknum dari PJTKI atau bekerja sama dengan aparat mana, sehingga PK yang pertama di dalam PJTKI yang ditandatangani gajinya misalnya 1200(seribu duarataus) real TKI Saudi Arabia, begitu sesampainya di bandara, PK yang katanya photo copiyan di tukar dengan yang asli di dalam amplop yang ternyata telah dirubah dengan gaji 800 real, sebagaimana yang dialami oleh 18(delapan belas orang) TKI yang diberangkatkan oleh PJTKI xxx, sungguh tindakan yang biadab sekali yang dilakukan para srigala-srigala berbulu domba yang bercokol di negri kita Indonesia ini.

KJRI dan KBRI yang mengurusi hal tersebut-pun seperti terkebiri oleh materi, begitu banyak permasalahan TKI justru membuatnya malas bekerja, ketika ada pengaduan masalah gaji yang dicurangi oleh para majikan mereka menasehati "masih mending di gaji lancar walau kurang seratus dua ratus dari semestinya, karna banyak temen yang lain yang tidak digaji" demikian kata kemalasannya. Yah memang demikian adanya begitu banyak TKI yang di pecundangi dengan akal akalan orang Arab dengan alasan gaji di cicil, ditabung dulu, dikumpulakan biar aman dan lain sebagainya, tak lain disebabkan kelemahan diplomat Indonesia yang malas bekerja atau memang menunggu delapan bulan, gaji tidak di bayarkan atau sampai setahun (seperti kasus salah satu temen TKI saya) sehingga setelah sekian bulan diplomat itu turun dan mengurusi, dan apa yang terjadi? Para diplomat itu meminta bagian beberapa persen yang di bagi dengan si majikan Arab karna yang di terima TKI tersebut hanya 25 % (dua puluh lima persen belaka), para diplomat itu tak layak di sebut sebagai pelindung selain hanya penjual harga diri bangsa dan penggadai kehormatan martabat bangsa, mereka seperti para penjilat kompeni belanda yang bekerja pada penjajah demi uang pada zaman belanda, sehingga dengan remeh orang asing memperkerjakan para Tenaga kerja Indonesia sampai 12 jam sehari dengan gaji yang tidak semestinya, apa boleh buat TKI pun nurut karna berangkatnya ke negri dia bekerja tercekik hutang kepada tetangga atau saudaranya untuk membayar para calok-calok berhati srigala diatas,karna kalau dia melawan dia akan di usir atau dipulangkan tanpa gaji, sementara di rumah dia harus membayar hutang-hutangnya.
Ketika tindakan kabur di ambil oleh para TKI, para diplomatpun menyalahkan dan memaki-maki, karna kurang sabarnya atau lain sebagianya, tanpa sudi membela pengaduan dari TKI, "jawazat indonesi mafi qoish" demikian penilaian masyarakat Arab.

Kesalahan tetap dilimpahkan pada kekurang pengetahuan rakyat kecil yang mereka tidak mampu mengenyam pendidikan tinggi karna mahalnya biaya sekolah dan biaya hidup yang semakin tinggi, BBM sembako dll. Tapi kebodohan mereka tak seberapa bernilai suatu kejahatan di bandingkan kebiadaban para srigala-srigala yang telah mengenyam pendidikan lebih tinggi yang memangsa mereka para kambing yang tak berdaya.

Semoga Allah memberikan pemimpin yang adil dan pahlawan pembela kebenaran, membela para orang lemah yang tertindas tak berdaya dan meruntuhkan segala kebatilan dan kesewenang-wenangan orang yang tak bertanggung jawab, "Dan akan terbit kebenaran dan runtuhlah kebatilan, sesungguhnya kebathilan itu benar-benar akan binasa", semoga Allah memberi hidayah kepada hambanya dan memberi kekuatan untuk menegakkan kebenaran. Amin amin amin ya robbal alamin.wallahu a'lam bishowab (endyen)

No comments: