Monday, May 26, 2008

Keprihatinanku kepada saudaraku.

Keprihatinanku kepada saudaraku.
Sungguh parah dan sangat memperihatinkan sekali pemahaman masyarakat kita di kurun ini, tak perduli dengan kebenaran, tak perdulikan keadilan sama sekali berfikir untuk kepentingannya sendri semata, bahkan mereka nyata-nyata kalau ada kesempatan seperti pejabat dan bisa koropsi mereka pun akan melakukan hal yang sama, tak hanya itu mereka berpendapat bahwa kedholiman itu sudah suatu budaya dan kewajaran jadi kalau gak ikut didalamnya ('sok suci' istilah yang mereka sebut) maka akan hancur, mereka berfikir dan mengatakan 'jujur hancur', cari makan yang haram aja susah apalagi yang jujur polos, astaghfirullahal 'adhiim, sungguh menyedihkan pemikiran masyarakat seperti ini.
 
Pemikiran seperti itu tidak hanya dimiliki oleh seorang saja tetapi itulah keadaan orang awam bahkan bisa dikatakan mayoritas, yah kita harus mengelus dada dan kaget betapa besar tugas kita dan mungkin menjadi tugas keturunan kita untuk meluruskan pemahaman tersebut, tak hanya itu yang lebih membuat saya terperanjat tak alang kepalang, seorang teman dia  muslim terkadang sholat tapi dia mengatakan 'mana ada kiamat, saya gak yakin adanya kiamat dunia ya seperti ini entar anak cucu kita ya hidup terus mati seperti kakek kita' kata temenku itu, niatku begitu ingin memasukkan pemahaman tentang hari akhir yang lebih kekal, saya bertanya ingatkan dia di alam perut, tapi dia malah mengatakan "udahlah sekarang sendiri-sendiri saja, gak usah ngurus orang lain, kalau aku dosa ya entar biar aku tanggung sendiri, apa semua orang kamu paksa untuk seperti kamu? kalau semua orang sholih ya dunia ini cepet di gulung", Allahu akbar sungguh perihatin saya, disamping kebingungan saya harus bagaimana? dia yakin dunia akan digulung tapi menentang adanya kiamat.
 
Entah berapa banyak dari masyarakat kita yang demikian ini, tapi hal itu memberikan pelajarang kehati-hatian kepada kita sebagai seorang pendidik setidaknya sebagai seorang ayah atau ibu kepada anak-anaknya, betapa penting landasan ilmu agama untuk bekal kehidupan anak kita, silahkan bercita-cita menjadi apapun di masa yang akan datang tetapi tanpa didasari pemahaman ilmu agama, sungguh sangat berbahaya, betapa banyak praktek perzinaan (perselingkuhan) antara pembantu (TKW) dan sopir (TKL) padahal di negeri yang konon berlandaskan hukum islam Saudi Arabia, bagaimana kalau di negri selain di sini? dan yang mencengangkan lagi hal seperti itu seperti sudah menjadi kebanggaan di para sopir, mereka menceritakan dengan bangga, saling sharing cara pertemuan dengan pembantu dan saling memberi saran untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
 
Yah sepertinya aku juga harus jujur bahwa kegiatan hubungan lawan cenis seperti itu tdk hanya di kalangan kuli atau pekerja tapi juga di kalangan pribumi, bujangan atau bahkan yang sudah menikah, aku berlindung kepada Allah dari segala keburukan lisanku, hanyak untuk mengingatkan saudaraku sekalian bukan tujuan mbuka aib, bahwa degradesi moral itu telah parah dimana-mana, yok kita hati-hati saudaraku, tidak semua memang tapi hal itu bukan suatu yang rahasia lagi dikalangan kami para pekerja miskin.
 
Allahu akbar Astaghfirullahal adhiiiim, ampuni sebesar apapun dosa yang telah kami perbuat ya Robbi, turunkanlah hidayahmu seluas-luasnya untuk hamba-hambamu yang belum sadar ya Allah. wallahu a'lam bishowab. semoga Engkau ya Allah mengampuni segala kesalahan hambamu yang lemah ini ya Allah. Adapun tulisan ini saya share tiada lain hanya untuk mengajak para saudaraku sekalian merenungkan dan mengambil penyikapan akan hal tersebut, bagaimana jika pemahaman itu juga ada pada saudara kita? oleh sebab itu sungguh sangat penting saling mengingatkan sedini mungkin kepada siapa saja sebelum terlambat terutama kepada generasi yg dalam pembelajaran, sperti anak kecil remaja. by: endyen.
 
My personal webhttp://pujakesula.blogspot.com  or  http://endyenblogs.multiply.com/journal 

No comments: