Sunday, July 20, 2008

Rasa Syukurku KepadaMU ya Robb

Pagi ini dimana setelah semalaman saya bekerja dan berkomunikasi dengan salah seorang sahabat maya nan jauh di tanah air tercinta indonesia-ku tumpah darahku yang selalu kurindu, aku teringat dengan dua sahabatku yang telah banyak hidup bersama, suka dan duka, yang sulit sekali aku temukan pengganti mereka, yang sering sekali bertukar pikiran saling mengingatkan, saling mengokohkan jiwa, saling sharing dan bertukar pendapat, walaupun terkadang kami berbeda pandangan tetapi kami tetap bersama dan saling menghargai, karna memang banyak kesamaan dari kami, namun mereka berdua telah sibuk dan telah ditenangkan oleh Allah dalam kesakinah-an dan mawaddah dalam naungan Rahmah Allah bersama istri dan putri-putri mereka, semoga selalu dalam rahmat Allah. doakan aku duhai kedua shobatku.

Berawal dari seorang sahabat yang semalam menegurku, mengingatkan aku akan makna positif thinking, mengingatkan aku akan berkhusnudhon kepada Allah dan rosulnya, kepada takdir dan kepada sesiapapun yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, Semoga Awalan itu menjadi awal yang baik untuk suatu perbaikan sikap dalam menapaki kehidupan ini, entah apa yang terjadi pada diriku selama ini, saya bersyukur atas teguran sahabatku tersebut walaupun terdapat pula sentilan yang luar biasa yang membuatku harus merenung begitu mendalam atasnya, aku harus mulai mempreteli kekurangan yang ada pada diriku untuk diperbarui dan diganti onderdil yang baru yang bersih dan orisinil, yang sepertinya sudah lama tidak di chek dan dikencangkan baut-baut yang sudah mulai mengendur, haru direparasi di bengkel kembali.
Dua mutiara telah diberikannya kepadaku yaitu pertama tentang pengendalian diriku saat berdiskusi yang terkesan arogan dan kurang santun dalam menyampaikan suatu kebenaran, sungguh suatu teguran yang sangat berharga dimana teguran ini membawaku untuk lebih giat lagi belajar tentang sikap rosulullah yang sangat lembut dalam berda'wah, sangat santun dalam bertutur kata, sosok akhlak al-qur'an yang di idamkan oleh semua orang yang mencintainya dan merindukan beliau, rasa syukurku yang mendalam atas pertemuanku dengan sahabatku ini semoga mendapatkan rahmat dari pertemuan ini.

Mutiara yang satunya lagi dia berikan dengan segala objektifitasnya menilaiku yang telah lalai akan apa yang telah Allah anugrahkan kepadaku, dan dimana hatiku telah buta oleh nafsu berontak amarah yang menuntut sesuatu yang telah menjadi kehendak dan takdir ilahi atas diriku "Lebih baik aku menjilat batu dijalanan jika aku harus menggerutu akan nasibku" demikian para ulama' menasehatiku, dan dialah sahabatku yang diutus oleh Allah untuk menyadarkan kekeliruanku, semoga Allah mengampuniku.
Sahabatku itu mengaku seorang yang tidak mengetahui ilmu Agama dan ingin bersamaku dengan alasan karna dalam pandangannya aku lebih banyak tau tentang bidang agama, tetapi pemahaman keagamaannya sangat mengagumkan, ketakwaannya kepada Allah menerangi hari-harinya, dialah seorang sahabat yang memberiku semangat menatap hidup, dia bagaikan mutiara yang mahal harganya diantara bebatuan yang lain, memang mereka sama-sama batu tetapi harganya sangat jauh dimataku, maka terlontar darinya perkataan kekhawatiran akan merasa bosan apabila aku sering menggerutu, mengeluh, mannoko-noko dalam menapaki kehidupan ini yg kuungkapkan kepadanya, ya sayapun sadar bahwa kekhawatiran itu bukan suatu yang belum ada tetapi itu kenyataan yang sudah dan dialami olehnya sebagai cambukan bagi diriku untuk merubah, Betapa sikapnya membuatnya begitu jauh tinggi untuk ku gapai karnanya, saya harus tetap bersyukur akan kedua pemberiannya tersebut, harapan untuk merahinya kembali biarlah aku serahkan pada Pemilik segala kemulyaan Dia yang memiliki sahabatku itu, dan Dia akan membuatnya semakin indah dan mempesona, dan Dia-lah yang akan memberikan diri sahabatku itu dengan segala kemulyaan padanya, kepada siapa saja yang Dia kehendaki.
Ya Allah aku bermohon kepadaMu, Ajari aku untuk bisa selalu bersyukur dan ikhlas atas segala nikmatMu, hiasi pulalah diriku yang penuh dosa ini dengan kemulyaan-kemulyaanMU, seperti Engkau menghiasi hamba-hambamu yang Engkau mulyakan duhai Dzat Yang Maha Mulia dan pemilik segala Kemulyaan, sekaligus Pemberi kemulyaan kepada siapa saja yang Engkau kehendaki.
Alhamdulillahirobbil alamin. Komarudin Evendi

2 comments:

Putry said...

satu kerhomatan besar pernah menjadi bagian dalam hidupmu, dan satu kebahagiaan pernah menjadi orang yang kamu rindukan

Unknown said...

Selamat datang di Komunitas Blogger Makassar Angingmammiri.org. Account ta' sudah kami approve. Ditunggu nah perkenalannya di Forum Tudang Sipulung. Dan jangan lupa pasang banner Angingmammiri.org di blog ini :) Salam blogger!