Wednesday, January 16, 2008

Celah Dibalik Ketatnya Peraturan Saudi


Hari ini saya berbincang dengan teman saya penduduk pribumi Saudi Arabia yang telah bekerja 2 tahun di Jeddah dan dua tahun di Riyath. Pemuda 30 tahun ini mencritakan pengalamannya bekerja.

"kenapa kamu kok bekerja di kota kecil ini bukannya di Jeddah atau di Riyadh yang lebih ramai dan lebih besar UMRnya?" tanya saya kepadanya setelah dia mau sharing dan mengeluhkan pekerjaan di tempat dia kerja sekarang(bersama saya) tidak memiliki disisplin yang baik karna harus kerja 12 jam perhari tanpa ada libur sama sekali. "di dua kota itu aku sudak bekerja dua tahun masing-masing, memang duitnya besar tapi otak kita dan akhlak kita akan rusak jika tidak hati-hati" jawabnya. "kenapa kok kamu ngomong seperti itu" tanyaku lagi, "kamu belum tahu, di Jeddah saya tahu dan sering ber singgungan dengan pelaku prostitusi, 200 real, 500 real, ada berjejer perempuan tiga lima tinggal pilih, kalau orang sudah berkeluarga tak jarang dia bawa kartu keluarganya kemudian dia ceck in di satu hotel dengan pelacur menggunakan kartu keluarga dia,(peraturan saudi setiap orang yang sudah keluarga ketika akan masuk hotel menginap harus menunjukkan kartu keluarga bukti dia telah menikah) dia mengaku bahwa yang dibawa adalah istrinya, kan mukanya di tutup cadar serba hitam jadi gak ada yang tahu istrinya atau bukan bahkan tetangga sendiripun tidak tahu kalau dia pelacur, dan mengira itu adalah istrinya, itu bisa dinikmati 24 jam layaknya suami istri" jelasnya, "lebih parah lagi di Riyadh, saya pernah melihat sekumpulan para pemuda yang melakukan Liwath (homosex), banyak yang kayak begituan di sana" tambahnya. "trus kalau pelaku prostitusi itu yang belum menikah gimana?" tanyaku mendesak. "gampang dia mencari channel teman atau temannya lagi yang bekerja di hotel, nanti bernego dan bisa ceck in di hotel walaupun tanpa kartu keluarga, kalau si perempuan punya kartu keluarga, maka dia pakai kartu keluarga si perempuan (pelacur tadi)", jelasnya.

"Itu kira-kira disini ada nggak yang kaya gitu" pertanyaanku lagi. "ya ada sih tapi cuma sedikit tidak separah di dua kota itu, dan semaksimal mungkin kita usahakan tidak ada di hotel kita ini, kalaupun kita tertipu dan mereka lolos, ya itu antara dia dan Allah dosanya, yang penting kita mengikuti peraturan". Lalu dia melangkah pergi untuk istrirahat di salah satu kamar hotel.


Negara saudi adalah negara yang memberlakukan peraturan yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits rosulullah, tetapi apakah negara ini adalah negara islam? Yang jelas mereka mengaku peraturan yang dipakai di ambil dari sumber hukum qur'an dan hadits walaupun bentuknya adalah kerajaan, coba kita tengok kenyataannya :

1. Peraturan orang yang membunuh maka adalah qisos, tak jarang TKW yang dihukum mati karna pelanggaran. Selama tahun 2007 sudah mencapai 130 orang total semua yang di exsekusi oleh negara ini, bagaimana proses penentuan hukuman tersebut? apakah benar terexsekusi pantas mendapatkan hukuman tersebut atau dia terkena fitnah belaka yang tidak berdaya oleh bukti-bukti buatan orang sana? kemudian ketika orang saudi sendiri membunuh dua orang Hindia yang bekerja sebagai kasir karna si Saudi ingin merampas uangnya apa yg terjadi oleh orang saudi itu, beritanya bungkam tak ada kabar, bukankah itu suatu ketidak adilan?

2. penerapan rajam pada pezina dilakukan, tetapi kenyataannya tak hanya zina yang marak di Riyadh tapi liwat(homosek) pun terhitung tidak sedikit. Tidak ketahuan apa memang pura-pura tidak tau, bagaimana dengan kasus TKW yang hamil oleh majikannya, kasus kaburnya seorang TKW indonesia yang akan di gagahi majikan seperti di blog www.endyen.blogspot.com dengan judul "kabuuuuur", apa yang terjadi dengan sang majikan.

3. Mencuri dipotong tangan, itu peraturannya tapi masa iya kalau demikian anak umur 14 tahun mencuri di supermarket terlihat oleh matakepala saya sendiri, ketika dia ketahuan apa yang terjadi, sang ayah menebus barang curiannya dan membebaskan anak? tidak ada hukuman yang terlihat dari ayah kepada Ayahnya, seolah dengan uang segalanya beres.
dll masih banyak.......
4. Islam mengajarkan berlakulah adil walaupun kepada kerabatmu sekalipun, tapi itu tidak ada di negara ini, ketika seorang supir mobilnya ditabrak oleh orang saudi, sopir itu indonesia padahal posisi salah adalah saudi yg menabrak dari belakang karna ngebut, tapi oleh polisi yang di salahkan adalah tetap indo.
wallahu a'lam bishowab

No comments: