Monday, April 28, 2008

Hukum yang aneh.

Hukum Yang Aneh

Hukum yang aneh.Apr 28, '08 6:40 PM
for everyone

Pada saat kita sekolah dulu, di SD atau SMP misalnya, ketika kita atau teman kita mendapatkan prestasi maka sekolahan kita atau minimal mungkin wali kelas kita memberikan hadiah kepada kita, sebagai pengahargaan atas prestasi kita, hal ini ditujukan salah satunya untuk memcu semangat belajar yang berprestasi sekaligus teman-temannya yang kurang berprestasi agar terpicu semangat, intinya adalah fastabikul khoirat.

Tapi sungguh aneh yang dilakukan sebagian pemerintah kita saat ini, para pelaku maksiat para PSK yang nyata-nyata telah melacur, menjajakan diri mereka dan melakukan perzinaan dengan alasan tidak punya uang hukumannya sangat mengejutkan yaitu dinasehati supaya sadar (mungkin ini bagus) dan diberikan uang sekedarnya agar tidak melacur. Terlihat sesuai memang orang tak punya duit, kemudian melacur ditangkap dinasehati dibina dan kemudian di kasih uang dilepaskan, setelah keluar dari pembinaan mereka bercerita kepada teman-teman mereka akan perlakuan itu dan akhirnya temen-temen mereka banyak meniru, karna hukumannya begitu enak dan menguntungkan menurut mereka.

Sungguh mulia Allah memberikan hukum kepada para pelaku maksiat, dengan begitu tegasnya sehingga membuta pelaku jera, dan siapapun yang melakukan hal yang sama menjadi taubat, sementara orang yang belum melakukan menjadi takut dan berlindung menjauhi perbuatan maksiat itu, sangat jauh dengan hukuman buatan manusia yang malah menimbulkan semakin maraknya seolah sebagai pupuk tanaman.

Alasan kelaparan pangan pada sistem Allah di jamin oleh negara sehingga di perhatikan kebutuhannya jangan sampai mencuri atau menjual kehormatan, kesehatan dan pendidikan pun menjadi tanggung jawab pemerintah sehingga unsur pokok kebutuhan manusia tercukupi oleh pemerintah, dengan diimbangi oleh ketatnya peraturan yang membuta jera pelaku maksiat karna telah cukup jaminan pemerintah sebagai timbal balik sistem. Jika ada yang berdalih manusia akan menjadi pemalas dan tak mau bekerja, tidakkah pemerintah memberikan hadiah untuk menyemangatkan siapa saja yang memiliki prestasi, ditanamkan ketakwaan dan keimanan, semangat untuk menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain dan meraih amal yang banyak untuk bekal akhirat, demikian semestinya aturan kehidupan di dunia ini, toh dalam islam kekayaan yang dimiliki oleh masyarakat tidak dibatasi, terbukti pada zaman kholifah harun al-rasyid kesejahteraan merata, islam jaya perkembangan ilmu pengetahuan begitu gemilang.

Mengutib perkataan ust abu bakar ba'asyir, kalau kita sakit dan mendapat resep dari dokter maka satu hurup pun kita tak berani merubah aturan minumnya apalagi merubah resep obatnya, tapi mengapa kehidupan kita yang telah diberi resep untuk masyarakat supaya sehat oleh Allah SWT kok malah di ganti dan dirubah dengan sistem pikiran manusia sendiri?

Semoga Sistem Allah segera tegak di muka bumi ini (endyen)Wallahua'lamu bishowab

No comments: