Friday, January 16, 2009

Mencari Kambing Hitam atas Dosa diri

Tak jarang dari kita terkadang mencari-cari alasan untuk dijadikan pembelaan atas dosa atau kesalahan yang pernah kita lakukan, atau ketidak sanggupan kita mengikuti syariat dengan semestinya, karna memang ketika nafsu menguasai diri kita, maka kita akan merasa benar dan apa yg kita lakukan adalah berlandas, meskipun itu hal yang terlarang dan dimurkai Allah.
 
Fakta kongkrit atas pernyataan ini adalah betapa banyak kalangan muslimah atau seorang wanita muslim yang enggan mengenakan jilbab yang itu jelas-jelas suatu pelanggaran dalam Agama dan merupakan dosa, mereka berdalih "karena negara kita bukan negara islam, negara kita demokrasi, kalau pakai jilbab maka susah cari kerja, maka terganggu aktivitas, maka terlihat kampungan dan kuper, maka tidak menarik dll" Telah terbukti kesalahan kecil yg diremehkan lambat laun akan merembet kepada perkara besar yg sayang dimurkai Allah, berawal dari meninggalkan jilbab, berpakaian minim, bergaul dg lawan jenis dan akhirnya terjrumus dlm kemaksiatan wal iyadzu billah. Maka dari lubang kecil itulah setan masuk pelan-pelan dan akhirnya membuka semakin lebar dan jebollah keimanan kita karna hal yg kecil.
 
Ada yg lebih menyedihkan lagi seorang istri yg ditinggalkan suaminya bekerja di Luar Negri, mengaish rizki demi menghidupi keluarganya di negri orang peras keringat banting tulang, tetapi sang istri dirumah merasa kebutuhan biologisnya meledak-ledak karna tidak ada suaminya sampai bertahun-tahun, dan merasa kesepian tiada teman yg diajak becanda atau berbagi rasa, akhirnya dia membiarkan lelaki lain menggoda, berawal dari menghilangkan kesepian sekedar mengobrol dan berbicara masalah umum, tetapi disitulah setan gencar berperan, singkat cerita hari berganti minggu, dan bulan berganti tahun, hubungan yg berawal iseng menghilangkan kejenuhan berujung bencana perselingkuhan istri dengan laki-laki lain dengan dalih kebutuhan biologis yg meledak2 karna suaminya tidak memberi nafkah bathi disebabkan bekerja di luar negri, ini adalah nyata karna yg sya kenal sendiri tak kurang dari 5 keluarga yg bermasalah demikian, padahal kurang dari 2 tahun saya bergaul dan menyelami dunia TKI. alasan ini sama sekali tidak dibenarkan, bukankah kepergiannya telah disetujui sang istri? atau kepergian istri sudah disepakati bersama dan siap menanggung resiko yg akan dihadapi bersama? sungguh kedekatan kpd Allah adalah kunci penetralisir kemaksiatan.
 
Tak jarang pula seorang anak yang memiliki orang tuah karir yang sangat sibuk dan jarang berada di rumah bercengkrama dengan putra-putri nya, atau sebagian dari anak yatim atau piatu yg telah meninggal orang tuanya, sang anak merasa kurang perhatian dan akhirnya berinisiatif mencari jalan keluar menghilangkan keBetean dirinya, pergi ke Dugem, minum minuman keras, bergaul dengan lawan jenis secara berlebihan, sebagai pemberontakan dirinya dan jiwanya terhadap keadaan, dan mencari kambing hitam karna kurangnya perhatian terhadap dirinya, kurang kasih sayang dll. sungguh keberadaan orang tua yg baik dan sholeh sekalipun tidak menjamin seseorang menjadi baik kecuali kemauan anak itu sendiri menjadi baik, seperti kan'an putra seoran Nabi sekalipun putra nabi Nuh AS yg celaka karna pemrontakannya sendiri. dan sungguh ketiadaan orang tua bahkan kakek meninggal hidup sebatang kara sekalipun, dan lahir dlm kelompok musyrikin sekalipun jika ingin baik maka akan menjadi baik dengan izin Allah.
Menjadi salah satu pengalaman dalam perjalan hidup saya, seorang yg taat beribadah, berjamaah setiap sholatnya, kemudian bekerja yg membuatnya sangat letih dah mengantuk dan capek, berawal dari ketiduran karna kecapek'an, akhirnya dia terlambat melaksanakan sholat, dia merasa tidak menyesal dengan keadaan itu, karna dalam hatinya memebela "bukankah engkau ketiduran, dan bukankah tidur itu dimaafkan dosanya tidak dikenai hukum" hatinya menjadi tenang dan tidak merasa menyesal, akhirnya keadaan itu berulang untuk kedua kali dan seterusnya, dan akhirnya terlambat sholat sudah menjadi kebiasaan, meninggalkan jama'ah, dan bencana paling dahsyat dalam dirinya, berdalaih kecapek'an kelelahan, ketiduran terlewatlah sholat karena ketiduran, terlalu seringnya hal tersebut terjadi, berahir pada meninggalkan sholat 'Nau dzubillahi min dzalik". Sadarlah kita bahwa saat itulah kerugian dunia dan akhitar mengancam diri ini, Allah meninggalkannya waktu itu, jika segera disadari maka segera berlari bergegas taubat dan mendekati Allah, sungguh Allah sangan mencintai hambanya yg bertaubat dan memperbaiki diri.
 
Masih banyak contoh fakta kehidupan yg lain yg mungkin belum kita renungkan, bahwa disitu terdapat lubang kecil yang disediakan syaithon untuk menjebak kita agar terperangkap dalam lembah kehinaan, yg nantinya akan dijadikan kader pengikut iblis dineraka, A'u dzubillahi minassyaitonirrojim" mari kita berlindung dari godaan syaithon yg terkutuk.
Inilah Jihad yang besar dalam hidup ini, selain jihad perang yg nyata, perang inilah sebesar-besar jihad yaitu melawan Nafsu'
 
Wallahu a'lamu bishowab.
By : Komarudin Evendi
 

No comments: