Friday, January 16, 2009

Tingkatan Kemulyaan Manusia

Berbicara tentang tingkatan, untuk mempermudah maka kita bisa melihat pada tangga, satu demi satu anak tangga dilalui dan yang terakhir akan sampailah pada tingkatan pada yang paling tinggi, kurang lebih demikianlah tingkatan dalam derajat kemulyaan seseorang dihadapan Allah SWT.
 
Allah berfirman "wahai sekalian manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari jenis laki-laki dan perempuan, dan menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling ta'aruf mengenal satu sama lain, sesungguhnya yang paling mulya di sisi Allah adalah yang paling Bertaqwa diantara kalian" (QS. Al-hujurat 13)
 
Dari terjemahan al-qur'an di atas, jelas bahwa barometer kemulyaan seseorang disisi Allah, yang paling dicintai Allah, yang paling dirahmati Allah, yang paling dibanggakan Allah Sang pencipta alam semesta ini adalah ketakwaan, dan sebaliknya manusia paling durjana paling hina paling terkutuk dan paling rendah adalah yang paling tidak bertakwa kepada Allah, mari kita mencoba menelusuri di posisi manakah kita saat ini, ditangga keberapakah keadaan kita, sehingga kita bisa memprediksikan kedekatan kita kepada Robbul alamin, yang artinya dekat pula dengan syurganya atau sebaliknya kemurkaan Allah yg berarti kesengsaraan dan neraka.
 
Dua golongan paling bawah diangkat dari surah Al-Fatihah Ayat terahir yang kita hindari dan berlindung kepada Allah dari golongan dua ini, yaitu golongan orang-orang yang dimurkai (maghdzub) Allah dan golongan orang-orang yang tersesat (Dhzoolin).
 
Dimulai dari tangga paling bawah yaitu makhluk paling dimurkai Allah(maghdub), siapakah dia? makhluk ini tahu benar akan Allah, kenal akan keagungan Allah, mengerti bahwa satu-satunya tuhan di jagat alam ini adalah Allah, tetapi secara terang-terang makhluk ini menentang perintah Allah, maka baginyalah laknat dan jaminan neraka kekal didalamnya, sudah barang tentu dan bisa ditebak bahwa dia Adalah Iblis laknatullah, Syaiton terlaknat, namun sesuai permintaan si iblis kepada Tuhan Semesta Alam, maka sang iblis ini memohon untuk menggoda dan mencari teman dari golongan manusia untuk menemani pembangkangannya, maka tak ayal banyang sekali manusia yg mengerti agama, faham Agama, Ahli kitab yang enggan dan bahkan menghalang-halangi manusia untuk beriman kepada Allah, dan dengan sengaja menyebarkan kebebasan kemaksiatan dan pembangkangan terhadap Tuhan Robbul izzati, menyelewengkan hukum islam dengan mengikuti hawa nafsunya sendiri, termasuk didalamnya adalah orang yang keluar dari islam secara terang-terangan atau menyatakan dirinya murtad(bukan tertuduh), mereka inilah yang termurkai oleh Allah SWT.
Tangga diatasnya adalah makhluk yang tersesat (dhzolin), yaitu orang yang bodoh, yang tidak tahu akan kebenaran islam, orang yang udik, badui dihutan tidak masuk kepadanya dakwah dan pengetahuan, sehingga kolot terseret pada kepercayaan animisme dinamisme menyembah selain Allah, percaya kepada tuhan lain, mereka ini adalah orang kafir. Fitrah manusia adalah bertuhan, ketika seseorang tercipta maka nalurinya akan mencari penciptanya, atau dzat yang bisa menentukan nasibnya, dzat yang bisa mengatur dan menguasai dirinya, dan celakan serta tersesatlah ketika makhluk percaya kepada selain Allah. Ketersesatan seseorang bisa menimpa siapa saja seperti kisah ummat terdahulu yg oleh Allah diceritakan agar bisa menjadi pelajaran bagi kita, karna kebanyakan makhluk yg tersesat itu tidak menggunakan Akal untuk mengenali tuhannya. Jika manusia menggunakan Akalnya maka dengan izin dan hidayah Allah manusia akan bisa menemukan sejatinya Tuhan Allah Robbul alamin itu bila dipandang dari daerah orang yg belum mendapatkan hidayah. Berbeda bila dilihat dari orang yg telah mendapatkan hidayah, faktor utama hidayah adalah Allah, yg telah memberikah hidayah kepada hambaNYA yang DIA kehendaki, dan sebaik2 hidayah adalah Muhammad SAW, karna melalui beliaulah segala pelajaran dan petunjuk jalan yang benar dari mulai makhluk diciptakan sampai nanti akhir zaman bisa kita pelajari dan ketahui.
 
Dua golongan diatas ini harus sebisa mungkin kita berlindung darinya, karna sangat berbahaya, ancamannya adalah Neraka yg kekal didalamnya selamanya. Nau dzubillahi min dzalik. Bersyukur kita telah berakidah.
 
Tangga selanjutnya adalah wilayah orang yang mendapatkan iman, yaitu mu'min dan muslim, pada tangga ini, para ulama membagi tingkatan iman, oleh sebab itu derajatnyapun berpareasi, seorang yang dilahirkan adalah fitrah suci, dan seorang muslim, kemudian lantaran orang tuanya sang anak mengenali Allah dan rosulnya, tetapi tak jarang hanya sekedar kenal, tahu Allah tuhannya, Muhammad SAW adalah rosulullah dan bersyahadat, tahu bahwa dirinya seorang muslim dan beriman, tetapi tidak mau mengerjakan kewajiban agama kecuali hanya sedikit atau semaunya saja, kemaksiatan dijalani, bahkan kejahatan dilakonin, berkubang dalam dosa besar maupun kecil, halal dan haram dimakan di santaf, golongan ini adalah golongan orang-orang fasik atau orang yang rusak (menurut ahli sunnah), bagaimana keadaannya di akhirat jika mati dalam keadaan seperti ini? munurut ahli sunnah, mereka buka golongan orang musryik tapi fasik, maka mereka akan lama dineraka sesuai dengan banyaknya masiat dan banyaknya amal baik serta ibadah yg perna dilakukan dan jika telah diampuni Allah melalui syafaat Rorulullah SAW akan terangkat kedalam syurga, ada pula golongan ini yg bertaubat sebelum meninggal dunia dan diampuni Allah selama didunia maka diakhirat bisa teringankan siksanya. wallahu a'lam.
 
Tingkatan selanjutnya adalah golongan orang-orang yang benar-benar beriman, yang sangat berhati-hati (waro') dalam menjalani kehidupan didunia ini, golongan orang yg telah bertaubat dan membersihkan diri "sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertaubat dan membersihkan diri" (Al-Baqoroh 222) golongan ini adalah golongan orang yang berusaha selalu dekat kepada Allah, dg memperbanyak dzikir, ibadah sunnah apalagi yg wajib, ketakwaanya terpancar, menjaga hubungan baik sesama manusia karena Allah, cinta kepada keluarga istri anak karena Allah, selalu takut kepada Allah, takut kemurkaan Allah, membelanjakan harta karena Allah, takut jika membelanjakan kepada hal yg tidak disukai Allah, terus berjuang membersihkan diri, bertaubat setiap saat, bersyukur atas segala pemberian, menjaga lisan dari perkataannya, ikhlas karna Allah, golongan orang-orang sukses yang diceritakan dalam surah almu'minun ayat 1 sampai 11, yang jaminannya adalah mewarisi syurga firdaus kekal abadi didalamnya. cirinya yaitu 1.Khusyu' dlm sholatnya (makna khusyu adalah banyak, tepat waktu, konsentrasi, berjamaah, mengerti makna dan memahami serta mengamalkan sholatnya) 2.Meninggalkan hal yg tak berguna dan sia-sia,3.Membayar zakat,4.menjaga kemaluannya kecuali kpd yg syah ,5.memelihara/melaksanakan amanah dan janjinya 6.Menjaga sholatnya.
 
Taingkatan paling tinggi adalah golongan para nabi yg tidak pernah berbuat salah dan maksum (selalu di jaga oleh Allah SWT) dan diantara nabi pemimpinnya adalah Muhammad SAW, sebagi sayyidul anbiya wal mursalin, Beliaulah yg paling mulya akhlaknya, paling luhur budi pekertinya, dermawan, dan pemberi syafa'at untuk para pendosa, beliau yang menjadi wasilah (perantara) terampuni dosa.
 
Demikianlah beberapa tingkatan manusia yang bisa diraba walaupun penjabarannya sebenarnya masih sangat luas bila diperincikan satu persatu, tetapi setidaknya tulisan singkat ini bisa memberikan gambaran posisi kita berada dimanakah saat ini, dan kemana sebenarnya tujuan tangga selanjutnya yg harus kita cita-citakan.
Wallahu a'lamu bishowab.
 
BY: Komarudin Evendi
Bisa juga dibaca bersama artikel lainnya di : http://www.pujakesula.blogspot.com 
--
 

No comments: