Saturday, June 6, 2009

Penjual Emas Asli tapi Palsu

Tukang emas menjajakan dagangannya kepada para penduduk, dia tidak sendiri ada beberapa tukang emas lama yang juga menjajakan dagangan yang sama dengan setandart tak jauh berbeda, perdagangan biasa-biasa saja tak ada yang istimewa, mungkin karna harga emas yang mahal sementara dunia semakin krisis.

Seorang Tukang emas merasa jenuh dengan keadaan itu, dia sepertinya kehilangan kesabarannya, dan akhirnya dia mengambil ide gila, dengan bersekongkol dengan sejumlah penguasa dzolim untuk membungkam atau mengusir tukang emas yang ada dan tidak mau diajak kerja sama, kerja sama dalam menyebarkan emas imitasi yang harganya lebih murah dan tidak berkualitas tapi dijadikan seolah sebagai mas murni sampai masyarakat yakin bahwa itu adalah mas murni.

Mulailah aksi mereka dilaksanakan, sang penguasa dzolim merazia semua emas, atau tukang emas yang tidak mau diajak kerja sama tanpa terkecuali, tutuplah dan gulung tikarlah semua tukang emas yang ada, beberapa waktu kemudian bermunculan para penjual emas baru, dengan harga yang murah, dan iklan yang luar biasa hebat meyakinkan masyarakat bahwa emas tersebut adalah emas Asli, seraya mengambil contoh kekurangan emas-emas sebelumnya, sementara emas yang dijual sekarang lebih bagus dan berkualitas tanpa kekurangan, itulah emas yang harganya tidak bakalan turun.

Masyarakat pun berbondong-bondong membelinya, ada berbagai masyarakat yang membeli dalam jumlah banyak kemudian dijual kembali ketempat yang belum ada, dengan iklan yang sangat meyakinkan pula, masyarakat pun berduyun-duyun membelinya, maka tersebarlah emas dalam bentuk baru yang diyakini oleh masyarakat sebagai emas murni yang berkualitas tinggi tak tertandingi, emas no satu.

Datanglah di suatu waktu seorang Ahli emas dari daerah lain, dia terkejut dengan emas yang dia dapatkan pada daerah tersebut, emas itu berbeda dengan yang dia tahu, kemudian ahli emas itu pun mulai meneliti keaslian emas tersebut yang sudah memasyarakat, dan hasilnya ternyata emas itu adalah emas palsu, hanya lapisannya yang bagus sehingga dapat menutup kepalsuan emas tersebut, sungguh dia sangat kagum pada penjual emas palsu yang bisa mengemas emas palsu menjadi seolah emas asli dan pelapisnya tak berubah dalam waktu yg seperti emas murni.

Dia pun merenung, jika dia mengumumkan kepada masyarakat bahwa emas itu palsu, maka siapa yang akan percaya, sementara masyarakat telah yakin dg emas tersebut, kalau toh pun dia melawan arus resikonya bisa fatal, dia bisa dicomot oleh penguasa dzalim yang memback-up para pedagang emas palsu tersebut. Akhirnya dia pun ikut berdegang dan mempelajari pembuatan emas imitasi tersebut, dan dia menjadi pembuat emas imitasi sekaligus penjualnya, untungnya pun tak terkira banyaknya, dia menjadi orang kaya karna berhasil menipu masyarakat.

Datanglah Tukang emas berikutnya yang melihat pasar emas yang begitu ramai di daerah tersebut, seperti tukang emas yang pertama dia merasa kaget dengan emas yang beredar, namun berbeda dengan tukang emas sebelumnya, tukang emas ini lebih berani mengatakan yang benar, dia mulai bertriak dihadapan masyarakat, dan akhirnya aparat pemerintahan dzolim itu menangkapnya dan kembali meyakinkan masyarakat akan keaslian emas yang berdedar. Setelah keluar dari penjara dengan diambil janji untuk tidak mempengaruhi masyarakat, sang tukang emas itu bebas dari penjara, tetapi dia merasa kasihan kepada penduduk yang tidak tahu bahwa diri mereka sedang dibohongi.

Tukang emas itu mengambil beberapa penduduk untuk keluar dari negeri tersebut dengan membawa emas yang mereka miliki agar diteliti diluar negri, beberapa orang yang dibawa keluar negri itu meneliti disebuah penelitian emas yang terkemuka, dan ternyata hasilnya memang benar, bahwa emas itu adalah palsu. Namun mereka mengakui sulit untuk mengumumkan hal itu di negri mereka, karna para tukang emas yang tahu dan tersohor di negri itu telah dikuasai oleh pemerintahan yang dzolim. wal hasil perdagangan dan penyebaran emas palsu dinegeri itu makin marak, bahkan sebagian orang menjual di negri lain dengan sasaran orang yang tidak tahu menahu tentang emas, Masyarakat awam yang hanya konsumtif, berikut pembuktian yang meyakinkan segala sertifikat pengujian dan segala bukti yang telah dikeluarkan oleh Negri dzolim tersebut, bahka sertivikat emas dari negri lain di rubah dan dilegitimasi oleh negri yang menyebarkan emas asli tapi palsu tersebut.

Itulah kira-kira analogi sederhana tentang penyebaran Aqidah Sawah yang mengaku sebagai ahlussunnah wal jama'ah yang murni, sejatinya begitu banyak sesuatu yang disembunyikan dalam kedok keren mereka, penguasa yang berkuasa bisa seenaknya melakukan yang disuka dan menuduh yang tidak sesuai dengan mereka. Syeh Nurdin yang lama tinggal di Makkah sekolah di Makkah kemudian melanjutkan belajar di mesir, maka beliau menemukan kesalahan dan kepalsuan kaum Sawah ini, demikian pula cerita sahabat penulis yang kuliah di makkah, kemudian melanjutkan di syuria, ternyata dia tidak beraqidah Sawah, namun berbeda dengan orang yang datang dan hanya menuntut ilmunya di negri saud saja, maka tak ayal dia menjadi Lc, tetapi Lc yang hanya tahu kehebatan aqidah yg didoktrinkan kepadanya, membawa sertifikat asli tapi palsu.

Imam Bukhori dikomentarai "Tidak akan berkata demikian seorang Muslim yang beriman" oleh albani, ketika beliau menta'wil ayat "wayabqo wajhu robbika..."

Ibnu Hajar al-atsqolani dan Imam Nawawi diceritakan mereka sebagai ulama'-ulama besar yang mengatakan maulid nabi sebagai hal yang bid'ah, tetapi mereka tidak setuju dan bahkan menutup-nutupi dengan pembagian bid'ah oleh kedua imam besar tersebut, mereka menolak pembagian bid'ah kepada bid'ah hasanah dan madzmumah. tapi mereka berteriak bahwa kedua imam tersebut berpendapat maulid nabi adalah bid'ah yang padahal ulama' tersebut menyebutkan maulid nabi adalah termasuk bid'ah hasanah. Mereka pun mempelajari kitab2 karangan imam besar tersebut untuk meyakinkan masyarakat akan keaslian mereka.

Wallahu a'lamu bishowab. Nastaghfirullahal adzim min kulli dzambin adzim. Ihdina ashirotol Mustaqiem.
--
Your Best Regard
http://www.rumahvendi.phpnet.us

No comments: