Saturday, December 29, 2007

Mahalnya sebuah akidah


Dialog pemahaman akidah.
A: Bukankah Tuhan maha pemurah lagi maha penyayang, tolong terangkan?
B: Iya benar sekali, pengasih kepada semua makhluk dan penyayang bagi hambanya yang iman.
Pengasih didunia dan penyayang didunia sampai di akhirat.

A: Sekarang kita masuk ke negri ANDAI, seandainya disana anda dilahirkan di sebuah lingkup yang non muslim misalnya di amerika atau eropa, kemudian orang tua anda menanamkan akidah kepada anda akidah kristen atau yang lainnya, demikian kuatnya anda memiliki akidah seperti saat ini anda berakidah islam, sehingga anda taat sekali kepada akidah anda dalam negri ANDAI tersebut dan anda menutup diri dari agama lain yang anda dengar, anda menganggap agama anda-lah yang paling benar, anda sangat taat dan tidak melenceng sedikitpun, bagaimana kebijakan Penyayangnya tuhan anda sekarang Yang Maha Penyayang itu.
B: Penyayangnya Allah tuhan saya untuk hambaNYA tidak termasuk kaum kafir atau yang tidak percaya dan beriman kepadaNYA, jadi jelas tidak ada toleran bagi non muslim. Bagiku agamaku dan bagimu agamamu, demikian rosulullah diajaran Allah dalam Al-Qur'an, jadi termasuk didalamnya bagi kami adalah rahmat tuhan yang kami yakini dan bagi nonmuslim adalah sesuai yang mereka yakini, bagi kami syurga dan persyaratannya dan bagi mereka para kafirinpun syurga atau neraga beserta persyaratannya.

A: Jadi kalau seandainya si kafir diatas adalah anda apakah anda tidak merasakan suatu ketidak adilan dan suatu Ketidakpenyayangan bila Tuhan yang sesungguhnya bukan yang anda yakini dalam negri ANDAI di atas? sementara anda sudah mati-matian taat dan menjadi orang baik demi rahmat tuhan, tapi ternyata tuhan yang sesungguhnya bukan yang anda yakini dan kemudian karna kesalahan keyakinan tersebut ketaatan anda dan kebaikan anda semua tidak dianggap oleh Tuhan Yang Sebenarnya, dan anda dimasukkah dalam neraka oleh Tuhan yang sebenarnya itu?
B: Saya tetap berkeyakinan bahwa tuhan yang saya sembah adalah benar, untuk meyakinkan KebenaranNYA seluruh manusia di beri kesamaan dalam berfikir, akal untuk mencari Tuhan Yang paling benar, dan saya telah menemukanNYA, dengan berbagai ujian dan bukti-bukti, saya yakin ini tidak akan salah Allah tuhan saya, seandainya ternyata salah ternyata yang sesungguhnya adalah yang lain (walaupun saya yakin itu tidak mungkin) dan yang sebenarnya itu memasukkan para manusia yang tersesat dan teraniaya termasuk saya misalnya, maka itu adalah keadilan dari Sang Tuhan Yang Sesungguhnya. karna demikianlah perlakuan Tuhan saya kepada semua yang tidak memercayainya, oleh sebab itu dalam ajaran saya (islam) terdapat orang yang tersesat dan orang yang dimurkai aku berlindung kepada Allah dari keduanya, tersesat yaitu bagi orang yang anda ceritakan diatas, tidak diberi petunjuk makannya mereka tidak beriman, dan dimurkai adalah orang yang telah sampai padanya dakwah islam tetapi mereka mengingakarinya. Dari itulah Iman dan Islam bagi kami adalah Nikmat dan anugrah yang paling penting dan berharga dibandingkan nikmat yang lain.

A: Bukankan Tuhanmu tidak akan memberikan hukuman kecuali telah memberikan peringatan? bagaimana dengan mereka yang hidup ditengah kristian, di amerika sana yang kuat beragama kristen dan menutup diri dari agama lain taat dan mereka mati, tidakkah mereka mendapat keringanan siksa, sesuai pernyataaNYA itu?
B: sekali lagi Tuhanku telah memberikan akal untuk berfikir, mengapa mereka menutup diri? seharusnya mereka membuktikan kebenaran akidah mereka, mempelajarinya dengan akal yang diberikan Allah, kemudian jika terdapat keraguan dari agamanya maka mereka wajib mencari kebenaran, bagaimana tuhan yang dia sembah dan yakini, jika layak dan dia telah tiada keraguan maka diapun harus menerima konsekwensi ketika ternyata salah, jaka masih ragu maka tidaklah lazim mereka meyakininya dan menyembahnya karna konsekwensi perkepercayaan atau berakidah adalah antara siksa dan nikmat nanti di Alam yang Abadi dan kekal, maka lazimnya hati-hati memilih Tuhan Yang Benar-Benar Tuhan.

A: Berarti semua orang harus belajar dan mencari tuhannya masing-masing dalam beragama.
B: Iya benar sekali, akidah harus didasarkan oleh keyakinan yang mantap, dan anda bisa memiliki keyakinana itu bila anda melihat bukti kebesaran Tuhan dan sifat-sifatnya, tidak sembarangan Tuhanku membuktikan bahwa Dirinya adalah Tuhan Yang Sebenar-benarnya Tuhan, dengan segala kitab yang Tersirat seperti Terbelahnya bulan, penciptaan yang anda lihat, dan kesesuaiannya dengan kitab yang tersurat dalam Al-Qur'an yang telah menantang bagi seluruh umat manusia yang mampu membuat permisalan satu surat saja, maka tidak akan pernah mampu. Itulah salah satu kehebatan Allah dalam agama Islam.

A: Apakah Sifat Rohim Allah untuk selain orang islam
B: Sifat Rohim Allah hanya untuk yang Dia Kehendaki, yang tentunya dia akan menjdi islam setelah mendapat RohimNYA.

A: Kalau demikian berarti Tuhan tidak Maha Penyayang dong?
B: Kenapa tidak? Bagi yang berdosa sebesar apapun Allah akan mengampuni selagi dia mau bertobat, dan selagi beriman kepada Allah dan Bersyahadat atau orang islam yang berdosa dia akan memberi rahmat walaupun sebelum dia masuk kedalam syurga dia harus menjalani hukuman terlebih dahulu, bahkan seorang kafirpun yang tak pernah mengerjakan sholat dan tak pernah percaya kepada Dia, tetapi ketika sebelum mati dia mengucap dua kalimah sahadat dan menyatakan percaya, dan yakin bahwa tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah Utusannya, dan kemudian dia berusaha taat, maka Dia akan mengampuninya dan memberi rahmat, itu artinya Dia maha Penyayang.

A: Untuk kasus di atas kenapa Tuhan tidak mau memberi Kasih sayang di akhirat terhadap selain orang islam?
B: Bagaimana memberi rahmat kepada orang yang tidak mempercayaiNYA, bila orang itu percaya dengan yang lain, ya yang lain itu yang seharusnya memberi rahmat. Jadi tak ada hubungan apapun dengan Tuhanku, selain dia diajak oleh tuhan mereka kedalam neraka, atau yang menunjukan akidah mereka, karna yang mengajarkan agama tentunya telah berfikir dengan sematang-matangnya untuk mengeluarkan ajaran agamanya, sebagai pengikutpun sebelum mengikuti harus tahu siapa yang diikutinya.

A: Mengapa orang yang keluar dari islam (murtad) hukumannya adalah dibunuh, bukankah tidak ada paksaan dalam beragama?
B: Agama adalah keyakinan atau akidah, jika seorang yakin bahwa tuhan itu ada maka walaupun dihukum mati sekalipun dia akan tetap berkata bahwak tuhan Ada, jika anda yakin bumi itu bulat, walau diapapun anda maka anda tidak akan pernah berkata bahwa bumi itu persegipanjang atau kotak, itulah Akidah, demikian pula Aqidah islam, para pejuang islam sanggup mengorbankan nyawanya untuk mempertahankan Aqidahnya atau keyakinannya bahwa Allah itu Tuhan dan Nabi Muhammad adalah rosulNYA. Maka ketika ada orang yang pindah akidah, maka dia berarti berkeyakinan dengan tuhan lain, itu berarti dia sanggup mempertahankan Aqidahnya itu walau nyawa sebagai taruhannya, maka layaknyalah mereka ikhlas dan rela walaupun harus dipenggal karna mempertahankan aqidahnya tersebut. Sangat adil bukan, sementara makna tidak ada paksaan dalam agama adalah berkeyakinan apapun seseorang tidak boleh dipaksa untuk yakin ke salah satu agama, dan orang yang tidak mau meyakini islam (kafir blm pernah islam) itu mendapat perlindungan sebagai kafir dzimmi haram dibunuh, karna dia bukan murtad (keluar dari islam setelah islam).

A: Bagaimana sikap Islam terhadap aliran-aliran Islam itu sendiri?
B: Golongan islam memang telah diprediksikan oleh Rosulullah akan pecan menjadi berbagai kelompok, untuk itu Nabi menasehatkan agar tidak ikut tersesat maka beliau bersabda "Telah aku tinggalkan dua perkara untukmu yang apabila engkau pegang erat keduanya maka engkau tidak akan tersesat selamanya Kitab Allah (Al-qur'an) dan Sunnah Nabi (Al-Hadits)" jadi mengenai berbagai golongan tersebut tugas kita pula untuk melihat, sesuai atau tidakkah golongan tersebut dengan Al-Qur'an dan Al-hadits, jika tidak sesuai berarti telah melenceng dari ajaran agama, dan apabila kesesatannya itu telah menyentuh kepada hal yang prinsiple maka dia digolongkan kepada kekafiran atau kemurtadan, rosul memerintahkan untuk memerangi orang yang enggan membayar zakat, barang siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja maka dia telah kufur, apalagi yang berbeda syahadat mengakui tuhan atau nabi yang berbeda maka dia tidak tergolong islam, demikian pula yang berhaji dengan cara atau tempat tidak sesuai ajaran rosul, atau berpuasa dengan cara yang tidak ada tuntunannya maka jelas itu adalah kelima hal prinsiple atau rukun mutlak seseorang dikatakan sebagai muslim.

A: Bagaimana kedudukan mereka nanti di akhirat?
B: Seperti halnya orang kafir dan murtad mereka tidak diakui sebagai muslim, jika mereka tidak bertaubat dan kembali kepada Allah bahkan yakin dengan kekeliruannya tersebut maka mereka sama dengan orang kafir dan tidak muslim.

A: Ada beberapa golongan yang mengaku berdasarkan al-qur'an dan golongan lain juga demikian tetapi kenapa mereka berbeda, dan berkelompok sendiri-sendiri bahkan saling tidak mengakui satu sama lain, pilarnya sama tapi saling pecah saling menganggap dirinya paling benar dan mengkafirkan?
B: Perpecahan pada hal yang tidak prinsipel atau biasa di sebut furu' (cabang pemahaman) itu mengikuti ijtihad masing-masing, maka ketika melihat perbedaan hendaknya melihat bagaimana keilmuan ketaatan siapa yang berpendapat dan bagaimana dia mengambil pendapat tersebut, tetapi jika mampu melihat sendiri dengan keilmuan menggali sumber hukum dari Qur'an dan hadits maka bisa kita buktikan kebenaran suatu pendapat yang tentunya kemampuan ini meliputi berbagai ilmu diantaranya : ilmu sejarah islam, ilmu fiqh dan ilmu usul fiqh, ilmu bahasa Arab(karna Qur'an dan hadit berbahasa arab), ilmu tafsir, ilmu alat, asbabunnuzul, hadits dan mustolahul hadits, ilmu tauhid dan berbagai ilmu lain yang dibutuhkan karna memang demikian yang dilakukan oleh para ulama sebagai pewaris nabi. Dan tidak dibenarkan atau bahkan menjadi sesat apabila berijtihad secara sembrono dan terlalu berani menggunakan akalnya saja, menuruti logika dan yang berlaku pada zaman sekarang menurutnya dan masyarakat baik. Tak jarang para mujtahid sekarang mengikuti hawa nafsunya dan berani mengambil satu keputusan yang instan berdasarkan pemikirannya sendiri dan keilmuan yang seadanya, mengambil hukum secara parsial sehingga menyimpang dari ajaran Islam karna itu menjadi bid'ah.

A: Apakah hukum islam masih relevan sampai saat ini untuk mengikuti perkembangan zaman?
B: Hukum islam relevan sampai zaman akhir, sebagai Pencipta Allah telah mengukur kadar kemampuan suatu sistem dan hukum, apa Dia telah berkata sempurna maka siapapun yang berkata masih banyak kekurangan berarti kemampuannya yang masih terbatas, bukan hukum islamnya yang salah karna mutahil Tuhan keliru dan meleset Firmannya.
A: Bukankah semua agama mengajarkan kebajikan, dan percaya kepada tuhan yang Maha Menciptakan, tidakkah semua orang yang taat nantinya akan masuk syurga.
B: Agama diciptakan untuk mengenali Tuhannya, manusia berbuat baik adalah fitrah manusia yang di beri kecenderungan untuk berbuat baik dan bersosial, menciptakan kedamaian, sebaik apapun manusia, sebanyak apapun kebajikannya, bahkan dia dapat mendamaikan dunia ini lantaran kiprahnya, dan dia berhasil mengajak orang-orang untuk berbuat baik sekalipun itu tidak menjamin dirinya mendapat rahmat Allah di akhirat nanti, karna memang Rahmat Allah di Akhirat nanti hanya untuk orang Muslim yang Beriman kepadaNYA, jadi jelas bahwa rahmat Allah Di Akhirat bukan diukur dari kebaikan seseorang, tetapi Aqidahnya baru setelah itu besar kecilnya suatu Rahmat Allah di akhirat di ikuti syarat amal shalihnya, dengan kata lain Aqidah adalah pondasi dasar yang muthlak dimiliki untuk mendapat Rahmat Allah.
Jika kita bekerja di satu perusahaan maka kita harus menaati peraturan perusahaan, larangan perusahaan yang mengandung sangsi kita lakukan, maka tak pelak kita akan mendapatkan sangsi tersebut ketika melanggarnya walaupun menurut kita apa yang kita lakukan adalah benar dan masuk akal bahkan dengan niat memajukan perusahaan, Demikian pula islam yang memiliki peraturan yang telah lengkap dan sempurna, jika kita mengunakan logika dengan niat memperkenalkan islam, mendakwahkannya tapi kita melanggar peraturan dalam islam, tidak sesuai dengan aturan yang ada dalam islam maka jelas Pencipta peraturan akan merasa diremehkan dan disepelekan, bukan Rahmat yang dia dapatkan oleh ijtihadnya tersebut melainkan murkanNYA. Maka suatu keharusan bagi para mujtahid untuk mengikuti ketentuan hukum yang telah sempurna ini, jika memang mengharapkan Rahmat dari Pemilik hukum, merubahnya dan mengada-ada tak lain adalah sebuah pembangkangan.
Maka berhati-hatilah dalam berijtihad mengambil hukum dari Al-Qur'an dan Hadits, berhati-hati pulalah dalam menerima fatwa ataupun mengikuti suatu hukum. Setiap muslim diwajibkan untuk belajar berdasarkan Al-Qur'an dan Hadits bukan berdasarkan ide dan pemikiran belaka. Pencipta Maha Ada dan Maha Tahu apa yang terjadi dan apa yang dibutuhkan pada diri makhlukNYA dari sebelum bumi dan isinya di Ciptakannya Sampai bumi dan isinya nanti di gulung kembali (Hari Akhirat), bahkan setelah itu, sedangkan para mujtahid-mujtahid hanya belajar dan berpengalaman semasa hidunya saja yang hanya beberapa tahun, sangat naif bila kita mengikuti hukum dari seorang mujtahid yang tidak sesuai dari Hukum Pencipta kita.
wallahu a'lamu bishowab.
endn

No comments: